Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Puisi | Nenek

Diperbarui: 11 Agustus 2019   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anis Hidayatie (doc.pri )

Tangan itu dulu kuat menuntunku
Kaki itu dulu pernah pelan iringi tertatih langkahku
Tatapan itu, dulu memberiku keteduhan kala aku butuhkan pendampingan
Dan, mulut itu dulu tak henti lantunkan doa untuk kebaikan hidupku

Diajari diriku tentang keperkasaan perempuan
Dihembuskan pada ubun ubunku kisah perempuan kuat nan tahan badai topan
Potretmu sungguh teladan
Menirumu adalah sebagian dari keinginan

Nek, kita sama perempuan kehilangan
Padamu aku banyak belajar tentang kesendirian
Bertahan dari serangan godaan
Menjadi pemenang mengalahkan setan pecundang

Nek, aku masih inginkan semua itu
Jangan pergi dulu
Kan Kurawat kau sepenuh cinta
Kan kudampingi dengan segenap jiwa

Tuhan, izikan aku bisa menatap rona berseri nenekku lebih lama
Tuhan, kumohon pulihkan kesehatan nenekku seperti semula
Atau bila kau akan memanggilnya
Akhirkan dengan keindahan, khusnul khotimah

Sumpil, Ahad, 11/8/2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline