Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Panggil Aku "Mas"

Diperbarui: 30 Januari 2019   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com


Mendapatkan perhatian dari seseorang merupakan hal yang istimewa dalam hidupku, lelah dan sibuk sangat melupakan aku dari sentuhan debar rasa pada yang disebut rindu. Wanita matang yang masih menawan itu hadir lewat belai sajaknya, lewat untaian pesona kasih mesra. Hatiku tertawan,  tak ada keraguan. Kan kuajak dia melewati tapak tapak asmara yang mulai berpendar menyeruak di dada.

Perkenalan awal mampu membius pengetahuan bahwa dia lebih tua dariku. Tawarannya menjadi kakak saja tak kuhiraukan. Kupikir dia juga mempunyai debar kasmaran yang sama denganku. Maka tak ada alasan bagiku menarik diri dari pesona hasrat yang terus merambat ini.

Aku tak pandai berbasa basi, maka seketika kuutarakan niatku menjadikannya pasangan abadi. Mulanya dia menolak, ingin menjadi sahabat saja katanya, mengingat usianya yang lebih tua beberapa tahun dariku.

Pertautan rasa ini tak mau berhenti, pesona hati tak dapat kuhindari. Aku sungguh ingin memiliki. Maka kutawarkan padanya hubungan dengan ikatan. Supaya dia tahu aku tak ingin keindahan ini hanya menjadi candaan. " Maukah kau menjadi istriku?"

Senja jelang malam menjadi saksi, perjumpaan singkat kebetulan yang dilatari alasan berteduh dahulu menanti reda hujan membuatku meluncurkan begitu saja kalimat itu.

Di teras swalayan kukatakan hal itu, tak ada janji sebelumnya. Pemicunya hanya sebuah keingin tahuan sedang apa dia saat hujan deras begini. Maka kutanya dia, " Kakak sedang di mana?"

" Owh aku sedang di swalayan belanja." Perempuan yang minta kupanggil kakak itu menjawab tanyaku lewat chat WA.

"Hujan ini kak, deras pun, kakak sama siapa?" Kutanya dia.

" Aku sendirilah, mau sama siapa? Kau tahu aku hidup sendiri kan?"

Penjelasannya menghawatirkanku, hujan ini sungguh derasnya, ditingkahi angin kencang membuat hatiku takut dia akan basah dan kedinginan. Mengingat hanya sepeda motor yang dikendarainya.

" Tunggu aku ya kak. Aku akan datang menemani kakak."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline