Siangku berkalang kerontang,
Malamku terjerembab dengan sebab
Menggilai rasa gelisah
Memuruki ruang berdarah
Aku marah
Pada yang melempari aku dengan cinta
Pada yang menghujaniku dengan cumbu rayu
Inginku, memutar arah berbalik
Tak lagi mengarah, aku mendelik
Mencari musabab gila ini
Malamku ingin lewat tanpa debat
Menekuri purnama memandang saja
Bukan angan menggapai
Bukan ingin mengurai
Meski berderai derai
Tapi siapakah aku?
Apa kuasaku atas diriku?
Pendosa malam yang menikung siang
Saat Matahari pancarkan perkasanya
Aku pura-pura riang
Menipu mata yang memandang
Kejang siang kejang petang
Kejammu tak terbayang
Saat pun malam larut menggeliat
Aku terantuk kutukan tak bisa pejam
Makin menyalak rasa malang
Kesedihan tak berkesudahan
Kesusahan membungkus badan
Menerawang langit tak berbintang
Ditertawakan binatang malam
Harap berlalu, cahaya datang
Ngroto, 0812208
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H