Teman-teman tentu tahu binatang kecil yang satu ini. Bahkan ada dalam pepatah "Ada gula ada semut" Disini aku tidak akan membahas pepatah diatas, apa makna pepatah itu, bukan ini yang akan kusampaikan. Namun lebih kepada karakter Semut itu sendiri. Ternyata semut binatang yang begitu kecil, telah mengajarkan berbagai perilaku baik kepada kita. Mari kita amati lebih teliti, apa dan bagaimana semut hidup.
Semut merupakan binatang paling ramah dibanding binatang yang lain. Ketika seekor semut bertemu dengan sesamanya, pasti langsung bertatapan. Ini mengajarkan kepada kita. Jadilah manusia yang ramah, beri senyum manis apabila bertemu sesama, jangan jadi orang sombong dan tak mau bertegur sapa. Senyum adalah ibadah yang paling murah dan mudah maka Tebarkan 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sabar, Syukur).
Sifat kegotongroyongan semut sangat tinggi. Apabila semut mendapatkan sepotong roti, tak mungkin dia habiskan sendiri. Dia panggil teman-temannya untuk diangkat dan dipindahkan ke tempat yang aman. Kalau kita sebagai hamba Allah yang mau berpikir, mestinya kita malu apabila kita tak peduli dengan lingkungan sekitar, memperkaya diri dan tak mau berbagi. Seekor semut yang kecil saja mempunyai nilai solidaritas tinggi, apalagi kita makhluk Allah yang paling mulia, yang diciptakan sebaik-baik bentuk dari makhluk yang lain.
Begitu banyak hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari binatang kecil yang bernama Semut. Semoga dapat mengispirasi kita dalam hidup dan kehidupan agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan tanpa membedakan golongan, suku, agama. Berteman dengan siapapun tanpa pilih kasih. Berbagi tak pernah rugi. Karena kebaikan-kabaikan yang kita lakukan akan kembali ke diri kita. Perbanyak sedekah semua jadi mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H