Pendidikan karakter bela negara berbasis eco-patriotism lingkungan dapat bermanfaat di sekolah dasar untuk menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya mencintai tanah air mereka tetapi juga merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Jika pendidikan bela negara dan wawasan lingkungan ini digabungkan, siswa akan menjadi sensitif terhadap masalah global tetapi tetap nasionalis. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), pendidikan karakter memiliki peran vital dalam membentuk generasi yang berintegritas, disiplin, dan memiliki semangat nasionalisme.
Pendidikan karakter juga dianggap sebagai upaya holistik yang harus melibatkan semua aspek pendidikan di sekolah dasar, termasuk guru, kurikulum, dan lingkungan sekolah. Menurut Aniek Irawatie, dkk, (2019) Pendidikan karakter tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus direalisasikan secara bertahap dan menggunakan strategi pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang mengandung pertahanan negara.
Dengan mempertimbangkan bahwa anak-anak pada usia ini masih dalam tahap pembentukan perilaku dan pemikiran, sekolah dasar adalah tempat yang tepat untuk memulai penerapan prinsip-prinsip ini. Goleman, D., Bennett, L., & Barlow, Z. (2012) dalam bukunya "Ecoliterate: How Educators Are Cultivating Emotional, Social, and Ecological Intelligence" berpendapat bahwa pendidikan berbasis eco-patriotism di sekolah dasar dapat membantu anak-anak menjadi sensitif terhadap masalah global seperti perubahan iklim, sekaligus tetap mengembangkan rasa cinta terhadap negara mereka.
Untuk mewujudkan generasi yang berdaya saing di seluruh dunia tetapi tetap setia pada tanah airnya, adalah penting untuk memasukkan ide-ide tentang eco-patriotism lingkungan ke dalam pendidikan dasar. Melalui pendidikan ini, siswa akan diajarkan bahwa mencintai tanah air tidak hanya berarti membela negara dari ancaman atau perang, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan, yang merupakan bagian dari kedaulatan negara. Dengan kata lain, kontribusi terhadap stabilitas dan masa depan negara dapat dianggap sebagai kepedulian lingkungan.
Karakter siswa dalam kegiatan Pendidikan Karakter Bela Negara Berbasis Eco-Patriotism dapat dilihat melalui berbagai cara yang menggabungkan observasi langsung dalam bentuk penyuluhan, evaluasi hasil kerja, serta refleksi siswa terhadap proses yang mereka jalani. Pendekatan ini memungkinkan analisis mendalam terhadap bagaimana nilai-nilai bela negara dan kepedulian lingkungan diterapkan dalam perilaku nyata siswa kelas 6 yang menjadi sasaran kegiatan.
Bagaimana perubahan perilaku siswa setelah mendapatkan penyuluhan sangat signifikan seperti saat mereka melakukan tugas, mendengarkan penjelasan, atau bekerja sama dalam kelompok. Selama proses ini, karakter siswa dapat dilihat dari tingkat keterlibatan mereka, partisipasi mereka dalam diskusi, dan cara mereka menyelesaikan tugas. Misalnya, siswa yang menunjukkan keinginan untuk menjaga lingkungan dengan menanam pohon atau mengelola sampah secara mandiri menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan. Sebaliknya, siswa yang membutuhkan dorongan tambahan dapat menunjukkan bahwa mereka perlu membangun kedisiplinan atau rasa percaya diri.
Kemampuan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain juga sangat penting. Terlihat bagaimana mereka membagi tugas, membantu satu sama lain, dan menyelesaikan tugas bersama dalam kegiatan seperti membersihkan sekolah atau membuat poster kampanye ekologis. Perilaku ini menunjukkan sifat-sifat seperti kolaborasi, solidaritas, dan kemampuan memimpin.
Misalnya, siswa yang secara sukarela memimpin kelompok menunjukkan inisiatif dan kepemimpinan; siswa yang mendukung peran orang lain menunjukkan rasa hormat dan kebersamaan. Refleksi siswa juga merupakan pendekatan yang efektif untuk memahami karakter mereka. Siswa dapat diminta untuk menulis atau berbicara tentang pengalaman mereka setelah kegiatan.
Selama proses ini, kemampuan siswa untuk mengevaluasi tindakan mereka dan mengaitkannya dengan prinsip bela negara dan kepedulian terhadap lingkungan menunjukkan perkembangan kesadaran moral. Refleksi ini dapat menunjukkan apakah siswa memahami betapa pentingnya tindakan mereka untuk menyumbang kepada negara dan lingkungan.