Lihat ke Halaman Asli

Membangun Kepribadian Positif untuk Hubungan Kerja Harmonis di Lingkungan Unit MKWK

Diperbarui: 16 November 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Unit MKWK

Pendahuluan

Kepribadian positif adalah bagian penting dari hubungan kerja yang baik. Sikap, pola pikir, dan perilaku yang mendukung kerja sama dan menumbuhkan kepercayaan di antara rekan kerja dikenal sebagai kepribadian positif. Hubungan kerja yang kuat di tempat pendidikan tinggi sangat penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang produktif dan menyenangkan. Hubungan kerja yang buruk, seperti kurangnya komunikasi efektif, konflik interpersonal, atau rendahnya rasa empati, sering kali menghambat pencapaian tujuan bersama (Robbins & Judge, 2019).  Peran kepribadian positif menjadi semakin penting dalam mata kuliah yang diwajibkan oleh kurikulum. MKWK adalah komponen dari kurikulum nasional yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan selain meningkatkan kompetensi akademik. Unit MKWK adalah tempat di mana berbagai orang bekerja sama dalam pendidikan, seperti dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

 

Implementasi hubungan kerja yang efektif di antara semua pihak yang berpartisipasi, misalnya, untuk membuat suasana belajar yang ideal, dosen harus bekerja sama dengan koordinator mata kuliah dan terbuka terhadap pendapat mahamahasiswa. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan betapa pentingnya membangun kepribadian positif dalam hubungan kerja di lingkungan unit MKWK. Pembahasan ini akan membahas konsep kepribadian positif, masalah dalam hubungan kerja di unit MKWK, dan strategi untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis. Diharapkan pembahasan ini akan memberikan wawasan praktis bagi dosen dan tenaga kependidikan tentang cara membangun lingkungan kerja yang mendukung kemajuan akademik dan pertumbuhan karakter. 

Konsep Kepribadian Positif  

Kepribadian positif adalah kumpulan sifat, sikap, dan pola perilaku yang mendorong orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara yang konstruktif dan harmonis. Menurut Robbins dan Judge (2019), kepribadian adalah kombinasi karakteristik psikologis yang membedakan seseorang dari orang lain, memengaruhi pola pikir, perasaan, dan tindakan dalam situasi tertentu. Kapasitas untuk bertindak proaktif, ramah, dan membantu rekan kerja adalah ciri kepribadian positif dalam hubungan kerja, yang menghasilkan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. 

Keterampilan untuk mendengar secara aktif dan menyampaikan konsep dengan jelas adalah kunci untuk komunikasi yang efektif, yang memungkinkan aliran informasi yang lancar di tempat kerja. Sebaliknya, keterbukaan menunjukkan keinginan untuk menerima ide baru dan perubahan, yang penting untuk menghadapi dinamika lingkungan kerja yang terus berubah. Terakhir, membangun kepercayaan bergantung pada kejujuran, yang merupakan bagian penting dari hubungan kerja yang baik. Karakteristik utama dari kepribadian positif meliputi empati, komunikasi efektif, keterbukaan, dan kejujuran. Empati, misalnya, adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, yang membantu mengurangi konflik dan memperkuat hubungan antarindividu dosen (Goleman, 2006).

Hubungan kerja, terutama dalam lingkungan pendidikan tinggi seperti unit MKWK, kepribadian positif sangat penting. Hubungan kerja yang positif dapat membantu lebih banyak orang bekerja sama, menyelesaikan masalah secara konstruktif, dan membuat lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan karakter dan akademik. Dalam dunia pendidikan, kepribadian positif memungkinkan dosen, mahamahasiswa, dan tenaga kependidikan untuk berinteraksi secara saling menghormati, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara lebih efektif (Luthans, 2011). Oleh karena itu, membangun sikap positif bukan hanya sesuatu yang dibutuhkan setiap orang, tetapi juga merupakan kunci keberhasilan organisasi. 

Tantangan Hubungan Kerja di Lingkungan Unit MKWK  

Di perguruan tinggi, lingkungan unit Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) adalah tempat kerja bagi orang-orang dengan berbagai latar belakang, peran, dan tanggung jawab, seperti dosen, tenaga kependidikan, dan mahamahasiswa. Di tempat seperti ini, dinamika hubungan kerja menunjukkan betapa kompleksnya interaksi yang membutuhkan koordinasi, komunikasi, dan pemahaman yang baik dari semua pihak. Misalnya, dosen harus memfasilitasi dan menyampaikan materi, sementara tenaga kependidikan memastikan administrasi dan operasional berjalan lancar.  Di sisi lain, mahamahasiswa menjadi peserta utama yang diharapkan aktif dalam proses pembelajaran. Berbeda peran ini menuntut sinergi yang kuat, namun sering kali diwarnai oleh berbagai tantangan hubungan kerja (Robbins & Judge, 2019).  

Dokumen Unit MKWK

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline