Tusi adalah pejuang yang kesekian kalinya
Untuk tetap tegar
Merasakan sakitnya
Merasakan pedihnya
Sudah kering air mata
Sekaligus
Merasakan itu sebagai nikmatNya
Yang Maha Pencipta menunjukkan kasihNya
Tusi bukanlah yang pertama kali
Ketika kanker payudara mulai masuk menyatu dengan tubuhnya
Lambat laun tubuh lemah tak berdaya