Tips Bagi Pemudik yang Mengikuti Arus Balik

Kejadian pengemudi mobil berhenti secara mendadak karena mengalami pecah...sangat membahayakan pengendara lain.

Setelah merayakan Idhul Fitri dengan keluarga besar dan saudara. Menjalin silaturahmi lintas generasi, inilah saatnya mengenal satu sama lain setelah sekian lama waktu tenggelam dalam kesibukan masing-masing. 

Saatnya rehat dan kembali berkumpul dengan keluarga besar. Melepaskan rindu dan menjalin benang yang renggang. Tradisi semacam ini yang menjadi energi  bagi perantau untuk pulang pada saat hari raya Idhul Fitri. 

Meskipun mereka juga harus berjuang dengan kemacetan arus lalu lintas yang padat, ditengah menjalankan ibadah puasa. Semua terasa indah dan ringan. Sudah selayaknya mereka mendapatkan predikat pejuang Idhul Fitri, pejuang silaturahmi. Indahnya kebersamaan dalam perbedaan.

Memasuki H+3 pasca lebaran, arus balik sudah mulai padat merayap di sepanjang ruas jalan. Kendaraan roda empat bahkan samapi berjejer tiga, sehingga menutupi hak bagi pengendara roda dua. Untuk sepanjang jalan Solo-Jogja, terlihat penuh sesak. 

Bagi pengendara roda dua saja cukup kesulitan melalui jalanan yang padat. Apalagi kendaraan roda empat. Rata-rata di dominasi oleh mobil-mobil pribadi, sementara angkutan umum seperti bis hanya bisa dihitung dengan jari.

Berikut beberapa tips bagi pemudik yang mengikuti arus balik :

• Pastikan bagi anda yang memegang kemudi kendaraan dalam keadaan sehat, fit.
• Cek tekanan udara ban, air karbuartor, juga yang lain.
• Hindari minuman yang mengandung alkohol selama berkendara.
• Patuhi rambu-rambu lalau lintas.
• Pastikan mobil anda dalam keadan sehat.
• Kalau anda terpaksa berhenti ditengah arus lalu lintas yang padat, usahakan memenepikan kendaraan.
• Hindari membuka pintu mobil ditengah arus lalulintas padat untuk keselamatan pengguna jalan.
• Jangan lupa awali kegiatan perjalanan anda dengan doa terbaik.

Semoga arus balik tahun ini lebih baik, lebih lancar dan anda bisa melajutkan akftititas dengan semangat baru dan lembaran baru.

Anie Tirta / 180618