Lihat ke Halaman Asli

Teror Bom

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kang Bejo, “ Apa gak bodoh to mas orang kok mau disuruh bawa-bawa bom. Trus diledakkan. Eeee….. yang mati dia sendiri? Kayak yang di Cirebon dulu itu lho Mas”

Mas Parjo, “ Ya.. menurut aku sih Kang itu tindakan paling bodoh yang dilakukan seseorang. Tapi Kang bisa aja lho ternyata dia juga dalam kondisi terpaksa. “

Kang Bejo ,” Maksud Mas Parjo …..?”

Mas Parjo ,” Lha iya.. di negeri yang jumlah orangnya lebih dari duaratus juta ini kan begitu banyak kemungkinannya to mas yang bisa terjadi.”

Kang Bejo manggut-manggut sambil menyimak ,” Mmmm……lalu?”

Mas Parjo, “ Bisa saja selain dicuci otaknya, si pelaku ini juga diancam kalau tidak mau melakukan maka akan ada akibat yang harus dia tanggung Kang. Sehingga dia masuk dalam kondisi harus mau dipasangi bom dan diledakkan tubuhnya.”

Kang Bejo, “ Wah…… jahat bener ya Mas orang yang nyuci otak apalagi maksa si pelaku sampai mau diledakkan tubuhnya dengan bom.”

Mas Parjo, “ Lha ya jelas jahat Kang Bejo. Namanya aja bunuh orang plus bikin onar.“

Kang Bejo, “ Trus dia itu kayak menggunting dalam lipatan yo Mas.”

Mas Parjo, “ Maksud Kang Bejo?”

Kang Bejo , “ Sekali bertindak dapat hasil banyak Mas. Masyarakat jadi kacau. Trus beragam analisa dikeluarkan tapi akan selalu ada analisa yang mengkaitkan dengan ajaran agama. Mudah-mudahan di masyarakat kita  banyak yang sudah dewasa cara berpikirnya Mas Parjo. Tidak ada lagi saudara kita yang berpikiran bahwa si pelaku pastinya orang Islam, trus si pelaku dari aliran Islam garis keras, trus disimpulkan bahwa berarti ajaran Islam itu tidak baik. Lalu dibayangkan seolah-olah semua umat Islam itu plus ajaran agamanya tidak baik dan menyetujui tindakan itu. Dan semoga tidak ada yang akhirnya menyimpulkan bahwa Islam itu identik dengan teroris Mas.  “

Mas Parjo, “ Padahal analisa seperti itu mencederai semangat persaudaraan sebagai sesama umat beragama yo Kang. Bahwa manusia itu sungguh sangat berbeda satu dengan yang lain itu sudah sunatullah lho Kang. Percaya aja Kang, ndak usah yang beda agama. Yang satu agama aja boleh jadi berbeda keyakinannya kok. Bahkan dalam satu keluarga aja lain-lain wataknya. Mestinya kita belajar supaya dalam perbedaan itu jangan sampai saling menghancurkan satu dengan yang lain Kang. Berbeda itu untuk saling menghormati dan saling melengkapi. “

Kang Bejo “ Wah … setuju aku Mas dengan pendapat sampeyan tentang perbedaan itu. Menurut Mas Parjo kira-kira polisi berhasil mengungkap ndak ya bomyang di Solo ini ? “

Mas Parjo “ Kita doakan aja Kang semoga pak polisi bisa bekerja dengan baik dan mengungkapkan yang sebenarnya. Dan mencegah jangan sampai ada teror bom dan teror-teror yang lain lagi di negri kita ini. Jadi energinya bisa dipakai buat memikirkan tugas yang lain Kang. “

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline