Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
dengan hasil identifikasi masalah yang dilakukan penulis selama proses pembelajaran diantaranya; peserta didik kurang termotivasi dalam belajar Prakarya. Peserta didik lebih banyak diam dan tidak aktif dalam proses pembelajaran yang juga disebabkan oleh guru yang masih menerapakan model pembelajaran yang monoton (teacher center), guru juga kurang menerapkan model, metode serta media yang efektif dan inovatif yang bisa membuat peserta didik merasa termotivasi untuk belajar Prakarya, serta terbatasnya fasilitas penunjang proses pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah.
Mengacu pada permasalahan-permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu alternatif pemecahan masalah yang dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar seluruh siswa terutama siswa lambat belajar dapat lebih meningkat dari sebelumnya. Sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan berkaitan dengan permasalahan di atas adalah dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa dan dapat memfasilitasi siswa lambat belajar untuk lebih aktif dan termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Model pembelajaran yang akan diterakpakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini juga didukung dengan penggunaan media pembelajaranyang dibuat semenarik mungkin hingga membuat peserta didik tertarik dalammengikuti prosespembelajaran. Dengan demikian, penulis mendokumentasikan deskripsi praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai upaya pengembangan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran prakarya pada materi kerajinan bahan lunak dalam sebuah Best Prcaticeyangberjudul " Meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas VIII dengan Model Pembelajaran aProblem Based Learning (PBL).
Untuk menghadapi era Revolusi siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model Problem Based Learning dan Problem Projek Based Learning, yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari (kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas VIII, ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning dan Problem Projek Based Learning.
B. Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan terhadap pembelajaran di kelas VIII yang difokuskan, diperoleh temuan-temuan permasalahan sebagai berikut.
- Aktivitas Siswa
- Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Siswa kurang konsentrasi terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.
- Siswa kurang mendapatkan stimulus yang menarik untuk membangkitkan motivasi belajarnya.
- Siswa kurang menguasai penggunaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran.
- Siswa kurang memiliki keberanian untuk tampil di depan teman-temannya.
- Kinerja Guru
- Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
- Guru kurang melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
- Penggunaan media pembelajaran masih kurang optimal.
- Upaya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa masih kurang.
Pembahasan