Lihat ke Halaman Asli

Anida Nurhikmah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mendalami Ruang Lingkup Retorika: Definisi, Sifat Ilmiah, dan Praksisnya

Diperbarui: 13 Juni 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Mendalami Ruang Lingkup Retorika: Definisi, Sifat Ilmiah, dan Praksisnya

Oleh Syamsul Yakin dan Anida Nurhikmah

Dosen Retorika dan Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ruang lingkup retorika merujuk pada batasan atau cakupan yang mencakup segala aspek yang terlibat dalam proses komunikasi antara pembicara dan pendengar, baik dalam bentuk tatap muka maupun tatap maya. Hal ini meliputi elemen-elemen seperti pembicara, pesan, pendengar, media, serta unsur-unsur seperti pathos, logos, dan ethos.

Secara lebih detail, ruang lingkup retorika mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis, dan aplikasi praktisnya. Retorika tidak hanya mengacu pada seni berbicara, tetapi juga mencakup keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi dalam berbagai bentuk, baik lisan maupun tulisan, serta bahasa tubuh.

Dalam pengertian sempit, retorika terkait erat dengan tata bahasa, logika, dan dialektika, sementara dalam pengertian luas, retorika mencakup semua aspek komunikasi yang terus berkembang. Sifat ilmiah retorika, seperti empiris, sistematik, dan analitis, memungkinkan tujuan utamanya, yaitu memengaruhi sikap, opini, dan perbuatan pendengar, dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Secara filosofis, retorika melibatkan pertanyaan-pertanyaan ontologis, epistemologis, dan aksiologis mengenai hakikat, cara memperoleh pengetahuan, dan manfaatnya. Unsur-unsur seperti pembicara, pesan, dan pendengar, bersama dengan komponen-komponen seperti pathos, logos, dan ethos, semuanya berperan penting dalam keseluruhan dinamika retorika.

Retorika tidak hanya berkaitan dengan ilmu komunikasi, tetapi juga beririsan dengan psikologi, terutama dalam hal pembicara dan pendengar. Dalam praktiknya, retorika dapat diamati dalam berbagai konteks seperti pidato informatif, persuasif politisi, atau pesan pemerintah yang bersifat informatif dan persuasif.

Dengan memahami ruang lingkup retorika secara komprehensif, praktisi komunikasi dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan mereka dan mempengaruhi audiens mereka dengan cara yang diinginkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline