Lihat ke Halaman Asli

Setelah Sekian Lama Tidak Aktif Akhirnya Semeru Memuntahkan Laharnya

Diperbarui: 7 Desember 2022   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Gunung semeru merupakan gunung yang berada di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 

Gunung semeru merupakan  gunung yang sudah lama tidak aktif, banyak sekali pendaki yang mendaki disini karena keindahan kawah gunung semeru, yakni Ranu kumbolo. Siapa yang tidak terpikat oleh keindahan Gunung Semeru, dari kejauhan seperti terhampar sabana yang sangat hijau. 

Namun baru baru ini tersiar kabar bahwa Gunung Semeru telah mengeluarkan laharnya. Pada Senin, 15 Desember 2022 petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, menyebut terjadi hampir 30 kali letusan atau erupsi pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB dan disebutkan pula lebih dari 2.000 warga mengungsi untuk mendapatkan tempat yang aman dan jauh dari lokasi. 

Letusan yang terjadi pada hari itu mendorong pihak berwenang menaikkan level menjadi "awas". Pemerintahpun juga sudah meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. Selain itu masyarakat diharapkan agar mewaspadai guguran awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, 

terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.Tepat setahun lalu, Gunung Semeru juga meletus menewaskan lebih 50 orang sementara ribuan rumah rusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline