Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Pun Cemburu?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dus, sering kita mendengar, membaca dan tidak menutup kemungkinan kita pun pernah mengalami SAKITNYA PATAH HATI. Perih bukan?! Disaat orang yang kita harapakan mengingkari semua janji, ucapan yang masih basah di bibir dengan mudahnya hilang begitu saja. Telinga rasanya baru kemarin mendengar suara lembut, “sayang, aku mau menerimamu apa adanya. Aku mau mendampingimu hingga di ujung nafasku.” Kini kata-kata itu hanya hadir di benak lalu hilang tersapuh airmata yang keluar bahkan terbawa dalam tidur, begitu hampanya. Aku mau hilang ingatan, agar tak lagi aku mengingat senyum manis, kelakar dan canda yang kau sisakan. Barulah ketika dalam keadaan seperti ini lidah kita mampu berucap,”Tuhan, kok dia tega?!” atau “Tuhan, berikan aku kekuatan.”

Jawablah dengan jujur, disaat asmara dan cinta begitu menggebu-gebu, disaat perhatian yang ia berikan begitu besar, disaat ia berjanji bahwa akulah milikmu seorang, APAKAH KAU SEBUT NAMA-NYA?APAKAH KAU INGAT kalau anugerah CINTA yang diberikan itu milik sang PENCINTA? Jawabnya, TIDAK. Justru kita dilambung angan-angan seakan mahligai keabadian cinta itu MUTLAK menjadi milik kita. Bahwa KAU akan menjadi milikiku sampai akhir nanti. Ternyata sang pemilik hati pun berkata lain, orang yang kita sayang dan cintai berpaling ke dalam pelukan hangat lawan jenisnya yang ternyata DIA BUKAN MILIK KITA.

Inilah dasar, mengapa sering kita mengalami kekecewaan dalam menjalin satu hubungan. Semata-mata TUHAN DINOMORDUAKAN, TUHAN HANYA PELAMPIASAAN DISAAT KITA KESAL DAN KECEWA. Cobalah sadari hal itu, ketika kita berijab( berucap janji ) dan menjalani satu ikatan serahkan semuanya semata-mata atas nama-NYA dan janganlah berlebihan berharap selain kepada-Nya, berikan apa yang memang kita mampu tuk berikan dan jangan berkorban melebihi batas kemampuan yang ada dalam diri ini, kelak kita akan rugi waktu, terkuras pikiran hanya CINTA yang memang semu dan sementara, serahkan hati ini hanya kepada sang pemilik hati itu sendiri. Kelak akan kita rasakan kesejukan dalam menjalani hubungan yang bukan berlandaskan egois dan nafsu semata.

Join us

@penerbittitikpublisher

@novel2matahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline