Lihat ke Halaman Asli

Yedija Luhur

Photographer

Penetrasi Istilah Baru dalam Bahasa Indonesia

Diperbarui: 25 April 2024   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.yedijaluhur.com (photograph by @yedijaluhur)

Apakah kalian pernah dengar kata2 ini?
GAWAI - gadget
GALAT - error
UNDUH - download
DARING - online
LURING - offline
LANTATUR - drive thru
SWAFOTO - selfie

Yak, kata2 diatas adalah beberapa istilah baru dalam bahasa indonesia yang khususnya berkaitan dengan gadget/IT yang mungkin kalian baru pertama kali dengar.

Beberapa orang berpendapat kalau sebaiknya kita menggunakan kata2 tersebut daripada menggunakan istilah nya yang seringnya kita sebut dalam bahasa inggris. Sebenarnya ide yang cukup menarik, karena dengan menggunakan bahasa indonesia, kita menjadi lebih nasionalis, di sisi lain kita melestarikan bahasa indonesia daripada menggunakan bahasa lain.

Berbicara sedikit tentang bahasa, adalah merupakan pembeda antara kita manusia dengan hewan. Bahasa adalah ujung tombak dari sebuah peradaban, dengan bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi, menyampaikan, ide dan gagasan.

Pembahasan tentang bahasa ini, mungkin aku akan bahas lebih mendalam di video lainnya karena merupakan pembahasan yang sangat menarik dan topik yang memang aku sangat suka.


Bahasa sebagai Budaya ?

Sebuah disclaimer dulu, semua yang kutulis disini merupakan buah pemikiranku sendiri, berdasarkan pengalaman dan pengamatanku sendiri. Semua opini yang aku tulis di artikel ini merupakan opini pribadi dengan pengetahuanku yang sangat terbatas.

Isitilah2 diatas merupakan istilah baru dan sudah masuk ke dalam KBBI meskipun banyak diantara kita belum tau dan jika tau pun, mungkin tidak menggunakan bahasa tersebut karena terdengar asing.

Inti dari bahasa sebenarnya alat komunikasi dan yang paling penting dari sebuah bahasa adalah dimengerti oleh lawan bicara. Bahasa yang kumaksud ini bukan cuma bahasa verbal saja, tapi termasuk bahasa tubuh, bahasa isyarat (untuk berbicara dengan misalkan kaum tuna rungu), bisa juga merupakan bahasa SOS (seperti yang digunakan kalau kita tersesat dan hanya punya sebuah lampu untuk berkomunikasi), atau bisa juga bahasa biner (untuk berbicara dengan komputer dan perangkat-perangkat elektronik), dan mungkin masih banyak sekali bahasa yang tidak aku ketahui di muka bumi ini.

Bahasa tidak ada gunanya jika lawan bicara kita tidak mengerti. Sama seperti penggunaan kata-kata ku tadi diatas. Mau nasionalis setinggi apa, secinta apa kita dengan negara dan bahasa kita sendiri, tidak akan berguna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline