Pada artikel ini kita akan sedikit membahasa tentang filsafat pendidikan esensialisme. Okey langsung saja...
Apa sih filssafat pendidikan esensialisme itu?
Esensialisme sendiri secara etimologis berasal dari dua kata bahasa Inggris yaitu dari kata esensial yang diartikan sebagai inti atau pokok dari sesuatu dan dari kata isme yang berarti madzhab atau pikiran. Aliran filsafat pendidikan ini pertama kalinya tumbuh dan berkembang di Amerika Serikat yang tujuannya menginginkan kembalinya kebudayaan lama yang nantinya dapat dijadikan sebagai warisan sejarah yang telah membuktikan keunggulannya atau manfaat bagi berlangsungnya kehidupan manusia.
Aliran filsafat ini juga didasari oleh aliran filsafat humanisme, humanisme sendiri adalah pandanan yang memberikan suatu reaksi hidup yang keduniawian, serba ilmiah dan juga materialistik. Aliran ini ternyata juga didasari oleh aliran filsafat pendidikan idealisme dan juga realisme dengan tokohnya yaitu Plato dan Aristoteles.
Filsafat esensialisme beranggapan bahwa pendidikan haruslah berdasarkan atau berlandaskan pada nilai-nilai yang jelas dan jangka panjang yang dapat memberikan kestabilan serta nilai yang siatnya jelas yang nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Aliran ini memiliki suatu tujuan untuk membentuk dan menjadikan individu yang bermanfaat dan kompeten, yang dalam pendidikannya berisi dengan ilpeng sesuai kehendaknya. Aliran filsafat pendidikan ini aliran yang menginginkan kembali kepada kebudayaan lama karena kebudayaan tersebut sudah dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Selanjutya yaitu tokoh-tokoh dalam Filsafat Pendidikan Esensialisme yang meliputi:
1. William C. Bagley
Ia lahir tahun 1876 di Amerika dan meninggal tahun 1946 di Amerika juga. Menurutnya filsafat pendidikan memiliki berbagai ciri pertama, minat kuat dan juga tahan lama peserta didik dari pembelajaran yang menarik perhatiannya, kedua bimbingan dan arahan dari orang dewasa itu ada pada masa balita, mampu untuk menjadikan diri disiplin harus menjadi tujuan dari pendidikan.
2. Johan Frieddrich Herbart
Menurutnya pendidikan memiliki tujuan supaya sesorang dapat menyesuaikan dengan ketentuan atau kebijaksaan dari Tuhan. Sedangkan untuk proses untuk mencapai tujuan dalam pendidikan menurutnya adalah sebuah pengajaran.
3. William T. Haris