Lihat ke Halaman Asli

Membangun Pemahaman Psikologi Melalui Integrasi Islam dan Ilmu Sosial Humaniora

Diperbarui: 16 Desember 2024   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pinteres.com

Psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari suatu perilaku, pemikiran, perasaan, dan proses mental manusia, termasuk kebutuhan akan pendekatan berbeda terhadap perilaku. Untuk memahami manusia secara komprehensif, psikologi tidak hanya bertumpu pada satu  ilmu empiris saja tetapi juga memerlukan aspek spiritual dan sosial. Maka dari itu integrasi  Islam dan ilmu-ilmu sosial merupakan pendekatan penting untuk memperluas cakupan psikologi, khususnya dalam konteks masyarakat muslim. Pendekatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam melalui nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip ilmiah. Pendekatan integrasi ini mempunyai epistemologi terpadu yang terbagi dalam tiga bidang: Bayani, Burhani, dan Irfani.

Contoh penerapanya epistimologi dari aspek bayani,burhani dan irfani dalam bidang psikologi

1. Pendekatan Bayani (Tekstual) 

Pendekatan bayani ini merupakaan pendekatan  yang  berfokus pada pemahaman Al-Qur'an dan hadis sebagai sumber utama dalam memahami perilaku manusia. Sebagai contoh pendeketan bayani dalam bidang psikologi, QS Al-Insyirah ayat 5-6 فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاyang artinya" Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." 

Dari ayat quran diatas dapat ditafsirkan secara klasik dan moderen. 

* Penafsiran klasik

Penafsiaran klasik (bayani klasik) dari Ibnu Katsir yang menjelaskan bahwa dalam  kesulitan  selalu disertai dengan kemudahan  sebagai wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Hal Ini memberikan  penegaskan bahwa Allah tidak akan memberikan beban kepada seorang hamba melebihi kemampuanya. Dalam perspektif psikologi Islami klasik, ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga kesabaran dan optimisme, dengan keyakinan bahwa setiap kesulitan pasti disertai jalan keluar. 

* Penafsiran Modern

Dari tafsir modern (bayani modern) Pendekatan ini dapat ditemukan dalam tafsir kontemporer, seperti Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat ini tidak hanya menegaskan janji Allah tentang kesulitan yang selalu disertai dengan kemudahaan, tetapi juga menekankan perlunya usaha manusia untuk keluar dari masalah. Allah menyediakan kemudahan sebagai peluang, namun manusia harus berusaha. Dalam perspektif psikologi modern, ayat ini mencerminkan pentingnya ketahanan mental (resilience) dan sikap optimis dalam menghadapi tantangan hidup. 

2. Pendekatan Burhani (Rasional)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline