Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Penting Nilai IPK??

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam dunia perkuliahan tentu kita kenal dengan adanya nilai IPK. IPK adalah indeks prestasi kumulatif. Dimana selama satu semester kita belajar, akan dilaporkan dalam sebuah transkrip nilai yang menghasilkan Indeks Prestasi Kumulatif. Sama seperti yang kita kenal saat penerimaan raport di S3 (SD, SMP hingga SMA). Dan biasanya, setelah mahasiswa menghabiskan masa libur setelah ujian. Yang paling ditunggu-tunggu adalah hasil nilai IPK.

Sebagian mahasiswa berpendapat bahwa nilai IPK tinggi adalah segala-galanya. Sehingga mereka rela melakukan apapun, walaupun dengan cara yang tidak sesuai. Diantara mahasiswa, dengan mendapatkan nilai IPK tinggi, dapat memberikan kepuasan tersendiri terhadap diri mereka. Dan jika mereka tidak mendapatkan nilai yang baik atau tinggi, mereka menganggap bahwa belajarnya selama ini adalah sia-sia.

Sempat terbesit berbagai pertanyaaan di benak saya. Sebenarnya tugas seorang mahasiswa apa sih? Apakah hanya untuk mencari nilai setinggi-tingginya? Dan apakah nilai yang tinggi merupakan prioritas utama? Memang, banyak manfaat yang didapatkan dengan nilai IPK tinggi. Diantaranya mudah mendapatkan beasiswa, membahagiakan orang tua, aman untuk tidak mengulang di mata kuliah tertentu, atau mungkin ketika telah lulus akan mudah mendapatkan pekerjaan yang diiginkan dan masih banyak lagi. Akan tetapi, apakah dengan IPK tinggi merupakan dasar kita untuk kuliah? Tentu tidak, karena hal terpenting bagi seorang mahasiswa adalah bagaimana ia bisa memahami mata kuliah yang telah diajarkan selama perkuliahan. Dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mendapatkan IPK yang tinggi, belum tentu dapat menjamin pemahaman yang baik terhadap mata kuliah yang diajarkan selama perkuliahan. Karena bisa jadi, diantara mahasiswa mendapatkan IPK tinggi, tetapi wawasan, pemahaman dan penguasaan materi selama perkuliahan tidak sebanding dengan IPK yang telah didapat. Selain itu juga, diharapkan seorang mahasiswa dapat mempraktekkan atau mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan ke dalam lingkungan masyarakat. Jadi, mahasiswa tidak hanya dituntut pintar dalam hal teori saja. Namun juga, harus pintar dalam prakteknya. Sehingga ilmu atau pengetahuan yang didapat selama perkuliahan tidak hanya berujung pada nilai IPK yang tinggi, dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Tetapi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar kita, dan juga diri kita sendiri.

Jangan berkecil hati dan jangan sampai timbul iri hati. Saat kita memiliki nilai IPK yang rendah sedangkan teman-teman kita memiliki nilai IPK yang tinggi. Karena belum tentu, jika nilai IPK kita rendah lalu ilmu yang kita dapatkan juga rendah kan? Jadi intinya, timbalah ilmu sebanyak-banyaknya dalam bangku perkuliahan, untuk masa depan kita dan sebagai bekal setelah kita lulus nanti.

Jadi, apakah masalah IPK ini penting bagi mahasiswa? Ya, tentu penting bagi mahasiswa. Tanpa IPK yang memadai bagaimana seorang mahasiswa bisa lulus dari perguruan tinggi. Ya, aturan tetap aturan. Tetapi jangan sampai nilai ini membuat kita menutup mata kita untuk meraup esensi dari setiap kuliah itu sendiri. Yang perlu kita ingat bahwa IPK tinggi bukan satu-satunya hal yang harus dikejar. Namun ilmu itu sendirilah yang harus kita kejar. Jangan sampai hanya terfokus pada nilai IPK. Namun, yang paling utama adalah memiliki nilai yang tinggi terhadap integritas dan komitmen kita sebagai mahasiswa.

Post by: Ani Kholisah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline