Lihat ke Halaman Asli

Penakut Bisa Membunuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

merasa kuat, dan hebat ... mungkin karena pada kenyataanya para remaja jarang diakui kemampuan fisik dan pemikirannya, akhirnya mengaku hebat dan "sok" berani. Terlihat pada kalimat, " belom tahu gue, ya? macem-macem dia " dalam menanggapi hal-hal sepele, seperti motor disenggol, pacar deket sama orang lain, dsb. Akhirnya kalimat tersebut terkesan "lebay" buat orang yang berpikir dewasa. Toh, kalau tawuran nggak lebih dari lempar-lemparan batu, dan kejar-kejaran pakai pentung kan? (seperti yang saya alami). Kalau mau berkelahi, lebih baik seperti anak kecil yang berantem, lebih manusiawi kan?,satu lawan satu, pukulan balas pukulan, injak balas injak, selesai. Saya beranggapan, mungkin tawuran berdarah itu disebabkan karena ada satu kubu yang terdesak dan tanpa sadar "ke-sok berani-annya" itu muncul dan menyerang dengan panik, atau ada pihak yang ingin membalas temannya yang kalah adu jotos. Darah pun menjadi penentu usainya peperangan para "katak dalam tempurung" setelah itu "Lempar batu sembunyi tangan" yang menang lari, yang kalah kubur jenazah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline