Lihat ke Halaman Asli

Hujan Berangin

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim hujan
mendominasi masa. Bukan salah La Nina yang kerap datang. Perubahan ini juga
bukan salahnya.

***

Dia yang tidak
boleh disebut namanya, pergi menjemput mimpinya. Entah kapan akan pulang.
Pulang? Bukan itu seperti sebenarnya, dia pergi. Entah angin apa yang
membawanya begitu. Terakhir kali, dia mengabarkan kesehariaannya. Menyusuri bentang
alam, jauh menyebrangi selat. Kisah hamparan biru laut dan langit menjauh dari
mimpi. Bukan itu yang aku mau, tapiii dia memilih itu.

***

Cahaya aneh yang
dulu meredup, kini menerangkan mimpiku. Entah angin apa yang menghampiri kita.
Dia bilang baru liat anaknya. Kenal keluarganya? Kita berteman, saling sapa, ocehannya
membuatku seringnya tertawa geli. Sahutanku seringnya tidak terbalas,
menggantinya dengan hujan berangin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline