Lihat ke Halaman Asli

Emak Ingin Naik Haji

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129176049240758276

Mak ingin kubawa kau pada rumah mimpimu yang dari dalamnya terpancar keindahan Ilahi dan berjuta tanda kebesaran-Nya Tapi Mak tanganku terlalu lemah dan daya yang kupunya seperti hembusan angin melintas celah batu karang Mak rumah mimpimu entah kapan kupersembahkan tapi ia selalu ada dalam doaku *** Mak menatap jendela yang menghadap rumah Juragan Haji. Mak menatap mimpinya, mimpi yang diketahui sulit terjangkau tapi menancap kuat pada asa, hingga berani menjadikannya suatu keinginan. Mak membayangkan berjalan kaki demi menemui Allah di rumahNya. Mak ingin melihat megahnya Mesjid yang katanya berlimpah cahaya lampu. "Mak pengen naik haji, Zein..pengen banget." "Kapan ya, Zein..." Kata-kata yang dihindari Zein, namun akhirnya terdengar lirih dari perempuan yang belum sanggup dibahagiakannya. Zein terpuruk dan merasa gagal, hingga nekat. Keinginannya cuma fokus, "bisa membuat Emak menjadi tamu Allah, pergi haji!" Zein, layaknya semua anak di dunia, sangat ingin membahagiakan Emaknya. Seperti juga curhat-curhatanya dalam buku. Sudah bisa disaksikan dalam film berjudul sama saat ini. *** Saya jadi berpikir dengan keras sambil menahan sesak dan air mata yang mendesak. Sungguh, sejauh apa sudah sebahagia apakah beliau ketika pergi? Sejauh mana langkah saya mampu membawa senyuman Emak ke Mekah? Saya sungguh tidak tahu, yang saya tahu Emak masih menabung dan keinginananya? *** tercerahkan setelah membaca kisahnya di buku. Dibalik itu semua, Mak.. sungguh, tidak ada sekalipun keinginan untuk mengeluarkan airmata agar tidak jatuh berkali-kali, semakin deras ketika nonton film Emak Ingin Naik Haji..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline