Lihat ke Halaman Asli

Kemungkinan Besar Ahok Akan Batalkan Gugatan Cerainya

Diperbarui: 11 Januari 2018   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabar dari detiknews hari ini yang saya baca tadi siang menyebut Pengadilan Negeri Jakarta Utara sudah menjadwalkan Sidang Perdana Gugatan Perceraian yang diajukan Ahok akan digelar pada tanggal 31 Januari 2018.  Dan seperti umumnya sidang Gugatan Perceraian , Majelis Hakim akan berusaha melakukan mediasi terhadap pasangan yang ingin bercerai.

Dengan adanya kabar itu mungkin bisa dipastikan sudah tidak ada lagi polemic di netizen khususnya di kalangan  Ahoker yang setengahnya masih tidak percaya Ahok memang melakukan Gugatan Cerai dan mereka masih berusaha membantah berita-berita yang sudah jelas.

Sebagai orang yang sering disebut sebagai Ahok Hater, kemarin saya membuat sebuah artikel yang intinya menyarankan agar Ahok menarik gugatan cerainya. Bahkan dalam artikel itu saya membuka rahasia pribadi keluarga saya terutama terkait  Perselingkuhan dan Perceraian yang ada dalam keluarga saya.

Mengapa saya lakukan itu? Mengapa harus saya Share? Apakah saya begitu perduli dengan Ahok?  Tentu tidak demikian.  Saya memang perduli dengan Ahok tetapi sebatas kondisinya saat ini. Bukan Ahok saja tetapi semua teman saya dan siapapun orang yang saya kenal juga akan saya pedulikan bila perkawinan mereka terancam perpisahan.

Bukan karena saya seorang yang religious ataupun sangat mengagungkan sebuah Perkawinan.  Bukan itu.  Pengalaman hidup saya yang pernah mengalami perceraianlah yang membuat saya sangat tidak nyaman bila melihat ada sebuah keluarga terancam berpisah.

Umumnya sebuah Perceraian itu adalah mimpi buruk bagi anak-anak kita. Dan banyak terjadi sebuah keluarga yang bercerai akhirnya memiliki anak-anak yang gagal. Mereka gagal karena tidak mendapatkan kasih-sayang dan perhatian ataupun motivasi yang cukup dari orang-tuanya maupun keluarga besarnya. Karakter mereka cenderung apatis, cenderung egois dan cenderung tidak perduli dengan lingkungannya.

Sebaliknya anak-anak yang tumbuh dengan cinta kasih yang cukup, umumnya lebih percaya diri, lebih termotivasi untuk berkarya dan lebih perduli dengan kehidupan orang lain di sekitarnya.

Ketika saya mendapatkan beberapa pengalaman pahit dalam perkawinan saya tentu itu merupakan Pukulan Berat bagi saya tapi juga sekaligus menjadi pelajaran yang sangat berharga.  Di sisi lain  saya akan merasa menjadi orang yang beruntung bila pengalaman hidup saya itu  akhirnya bisa menjadi Pelajaran berharga juga bagi orang lain.

Nah sekarang kita membahas judul artikel ini.

Sebagai orang yang sering menulis artikel politik, saya merasa sangat mengenal karakter beberapa elit di negeri ini.  Saya kenal karakter Jokowi dan seringkali benar memprediksi langkah Jokowi dalam menyikapi suatu masalah. Contoh kecil, pada awal tahun 2015 saya memprediksi Jokowi tidak akan melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri meskipun begitu banyak pihak yang mendesaknya termasuk PDIP, Nasdem, Wapres JK, para elit di DPR dan lainnya.  Dan kebetulan prediksi itu benar terjadi.

Begitu juga dengan Ahok.  Prediksi saya sebelum Pilgub DKI 2017 digelar dimana Ahok tidak akan melanjutkan Pencalonannya Lewat Jalur Independen ternyata memang benar terjadi. Apakah itu juga kebetulan?  Mungkin iya tetapi saya memprediksi segala sesuatu tentu dengan mempertimbangkan beberapa fakta ataupun dengan pertimbangan beberapa factor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline