Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Veronica Tan CLBK atau CMBK?

Diperbarui: 10 Januari 2018   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Artikel ini sengaja tidak saya beri Tag GugatanCeraiAhok. Itu artinya memang saya tidak membahas substansi gugatan Cerai Ahok melainkan hanya ingin membahas sisi lain dari sebuah masalah keluarga yang bisa saja terjadi baik pada keluarga biasa maupun keluarga Pesohor (orang terkenal).

Seorang kawan saya pernah mengatakan dengan Pede nya bahwa yang namanya Perselingkuhan itu suatu hal yang manusiawi. Dia pun mencontohkan kehidupan barat yang tidak terlalu pusing dengan urusan perselingkuhan.  Dan menurutnya orang-orang barat jarang sekali yang bercerai karena alasan pasangannya berselingkuh. Mereka umumnya bercerai karena sudah tidak cocok lagi secara pribadi antara satu dan lainnya.

Saya setengah mengiyakan pendapat kawan tersebut namun di sisi lain saya menduga pernyataan itu keluar dari mulutnya sebagai pembenaran terhadap kehidupan pribadinya. Setahu saya dia memang pernah berselingkuh.

Pendapat tentang  Perselingkuhan sebagai masalah yang manusiawi menurut saya memang ada benarnya.  Timbulnya rasa tertarik, rasa kagum dan sebagainya terhadap lawan jenis meskipun dirinya sudah berkeluarga itu hal umum yang terjadi pada siapa saja.  Harus kita akui hampir semua dari kita mengalaminya.

Contoh kecil, dulu saya begitu suka dengan kecantikan seorang Tamara Blezinky.  Istri saya sampai cemburu dan marah karena saya menyimpan foto-foto Tamara di Laptop saya. Padahal foto-foto itu saya download dari situs-situs resmi.  Dalam kondisi itu saya juga tidak tahu apakah bisa dibilang saya sudah berselingkuh atau jatuh cinta pada sama Tamara Blezynki?  Tapi rasanya tidak begitu. Saya hanya mengagumi kecantikannya saja. Saya juga sadar diri bahwa rasa itu hanya rasa kagum sesaat. Dan terbukti setahun kemudian saya tidak tertarik lagi dengan berita-berita menyangkut Idola saya tersebut. Saya malah sudah lupa wajah Tamara di benak saya kecuali melihatnya kembali ada di tivi ataupun di berita online.

Kalau zaman Now mungkin Tamara Blezynki seperti halnya Raisa. Begitu banyak lelaki yang mengaguminya. Bahkan Ahok juga kalau tidak salah sangat mengidolakan Raisa. Jadi disitulah saya menganggap ketertarikan seseorang yang sudah berumah tangga pada lawan jenis yang bukan pasangannya adalah suatu hal yang wajar.

Hal wajar itu akhirnya menjadi tidak wajar ketika seseorang yang sudah berkeluarga akhirnya memiliki sebuah keinginan kuat dan berusaha mewujudkannya untuk memiliki seseorang yang disukainya.

Dalam kondisi ini saya secara pribadi sudah menyebutnya sebagai suatu perselingkuhan. Hatinya sudah mendua. Dan ini berbahaya buat perkawinannya yang ada. Ujung-ujungnya bisa berakhir dengan hal yang paling menakutkan yaitu Perceraian.

Perceraian adalah Hal yang Menakutkan. Saya mengatakan itu karena saya pernah mengalaminya. Saya menikah di usia muda (20 tahunan).  Pembaca pasti bisa menebak factor apa penyebabnya.  Dan perkawinan itu hancur berantakan karena ketidak- matangan emosi kami berdua.

Saat itu terjadi pertengkaran sepele dan saya meninggalkan istri saya ke seberang pulau untuk kuliah dan tidak memberi kabar sama sekali hingga setahun. Istri saya akhirnya berselingkuh dan hamil. Saya tidak bisa menerima sama sekali keadaan itu dan meminta Cerai. Tapi akhirnya yang menjadi korban adalah anak saya.  Saya tidak bisa menggambarkan betapa sulitnya seorang anak menerima kenyataan orang tuanya harus   berpisah. Saya tidak bisa menggambarkan penderitaan anak selama sekian tahun dalam kegalauan karena  tidak bisa memahami apa yang sudah terjadi dengan kedua orang tuanya.

Apakah penyebab Perceraian kami adalah factor Perselingkuhan?  Tentu saja bukan sekedar itu.  Bukan itu akar masalah sebenarnya.  Akar masalahnya adalah usia kami terlalu muda untuk menikah. Emosi kami tidak matang sama sekali sementara Perselingkuhan itu adalah akibat atau berawal dari masalah putusnya komunikasi kami sebagai pasangan suami-istri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline