Lihat ke Halaman Asli

PDIP Sudah Tahu Ahok di Atas Kertas Akan Kalah di Pilgub DKI

Diperbarui: 20 Februari 2017   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada artikel tanggal 16 Februari lalu saya sudah membuat prediksi sederhana Putaran Kedua Pilgub DKI dimana saya katakan kemungkinan besar  dari 4 Partai pendukung AHY, Demokrat dan PAN dipastikan akan mendukung Paslon Nomor urut 3 Anies Baswedan di Putaran Kedua.  Sementara untuk PKB dan PPP dalam hitungan saya masih Fifty-fifty.

Dengan kondisi itu peluang angka perolehan secara sederhana adalah Ahok 48% : Anies 52%.

Analisa saya itu sebenarnya sederhana karena berdasarkan pengamatan saya dalam Putaran Pertama pihak Demokrat (SBY) sudah diserang habis-habisan oleh PDIP baik serangan langsung ke AHY hingga serangan pribadi ke SBY. Untuk itu rasanya sangat tidak mungkin Demokrat akan mendukung PDIP.

Begitu juga dengan PAN. Amien Rais sebagai sosok paling berpengaruh di PAN sudah lama tidak suka dengan Ahok.  Hal itu akan membuat  PAN sangat kecil kemungkinannya bisa berkoalisi dengan PDIP dalam Pilgub DKI.

Analisa itu terbukti dalam 2 hari terakhir.  Pihak Demokrat yang berkali-kali didesak berbagai media untuk memberikan sedikit bocoran tentang kira-kira siapa yang akan didukung untuk Putaran Kedua mereka tidak mau menjawabnya.  Tapi akhirnya Ketua DPP Roy Suryo hanya mengatakan tidak perlu menyebut namanya, lihat saja baju yang dipakainya.

Saat itu Roy Suryo mengenakan baju warna putih dibungkus jas berwarna biru tua.  Jadi isyarat Roy Suryo sebenarnya tersirat jelas Anies Baswedan yang akan didukung Demokrat.

Begitu juga dengan PAN. Meskipun PDIP sudah berkali-kali mendesak PAN, PKB dan PPP untuk mendukung Ahok, bahkan secara terang-terangan Ketua DPP Trimedya Panjaitan mengatakan Partai Pendukung Pemerintah  seharusnya mendukung Ahok, tetapi PAN dengan secara halus sudah menolaknya.

Yandri Susanto, Ketua DPP mengatakan sangat banyak Konstituennya di daerah yang mengirim SMS agar kalau bisa PAN DKI tidak mendukung Ahok. Oleh karena itu PAN sulit menerima permintaan PDIP. PAN akan kehilangan suara Konstituennya di Pileg dan Pilpres 2019 ataupun di Pilkada 2018. Begitulah alasan PAN menolak untuk mendukung Ahok.

ARAH DUKUNGAN PKB DAN PPP MULAI NAMPAK

Meskipun pada tanggal 16 Februari lalu saya katakan peluang PKB dan PPP masih fifty-fifty untuk mendukung Ahok dengan perhitungan mereka partai pemerintah dan cukup dekat dengan PDIP, tetapi saya juga mengatakan mereka sebagai Partai berplatform Islam akan mendapatkan resistensi dari konstituennya yang sudah tidak suka Ahok gara-gara Al-Maidah dan serangan Ahok ke KH Ma’ruf Amin.

Akhirnya kemarin sudah mulai Nampak bahwa PKB dan PPP kemungkinan besar juga akan mendukung Anies-Sandi. Secara resmi DPC PKB Jakarta Barat dan Jakarta Utara sudah mengumumkan dukungannya ke Anies.  DPC Jakarta Timur dan Selatan kemungkinan besar akan menyusul karena lumbung suara Anies memang ada di Jakarta Timur dan Selatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline