Lihat ke Halaman Asli

Angra Aldio Mutirona

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi

Dampak Pandemi Belum Usai Kini Penyedia Jasa Angkutan Umum Kota Jambi Harus Menghadapi Kenaikan BBM

Diperbarui: 21 Oktober 2022   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi


Pertanggal 3 September 2022 pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak(BBM).

Terdapat 3 jenis BBM yang mengalami kenaikan harga.Harrga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Mengenai hal tersebut,dampak dari Kenaikan harga BBM bersubsidi sudah dipastikan sangat dirasakan terutama bagi mereka yang menjadi penyedia  jasa angkutan umum seperti sopir angkot,ojek online/konvensional,dan jenis angkutan umum lain khususnya yang berada di Kota Jambi.
 

Munculnya permasalahan seperti,mengurangi trayek,jadwal beroperasi,berkurangnya penumpang,berkurangnya armada,bahkan menutup usaha  bukan lagi menjadi bayangan gelap belaka.

Permasalahan seperti ini akan membuat beban baru lagi bagi  mereka para driver/pengusaha angkutan umum yang dimana sebelumnya dalam kurun dua tahun terakhir mereka harus menghadapi dampak dari pandemi covid-19 yang dirasa sampai saat ini juga belum stabil.Belum selesai dengan masalah tersebut kini mereka harus menghadapin permasalahan baru lagi.
    

 Contohnya kecilnya adalah Sunardi selaku  tukang ojek konvensional di kawasan pasar Angso Duo"Biasanya Rp.25 ribu bisa full sedangkan sekarang hanya setengah,biasanya sebelum BBM naik sehari bisa mendapatkan sekitar 50 orang penumpang, sedangkan sekarang tidak sebanyak itu lagi"ujarnya.

Meskipun begitu,para penyedia jasa angkutan umum kota Jambi mau tidak mau harus rela membeli BBM dengan harga tinggi demi menyambung kehidupan mereka sembari menunggu kebijikan dari pemerintah.

Sebenarnya Presiden pun juga telah memerintahkan kalangan Pemerintah Daerah untuk menggunakan 2% dana tranfer umum sebesar Rp2,17 triliun untk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan untuk para nelayan.

kemudian daripada itu,beberapa waktu lalu Syarif Fasha selaku Walikota Jambi mengatakan, pihaknya menggelontorkan anggaran mencapai Rp238 juta yang khusus dipergunakan menyalurkan subsidi BBM ke angkot,anggaran tersebut diperuntukkan selama 3 bulan kedepan, dalam menyalurkan bantuan subsidi BBM ke angkot.

Upaya pemkot Jambi dalam menghadapi permasalahan kenaikaan BBM ini tentunya membawa angin segar kepada para penyedian jasa angkutan umum guna sedikit meringankan beban yang sedang mereka hadapi,namun perlu diingat lagi bahwasanya tidak hanya angkot sebagai  angkutan umum yang berada di kota Jambi melainkan juga ada ojek konvensional maupun online dan beberapa angkutan umum jenis lainnya yang sangat membutuhkan bantuan pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline