Lihat ke Halaman Asli

Angly M Sae

Guru dan Penulis

Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tumbuhan

Diperbarui: 2 Februari 2023   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan tanaman pakchoy. Sumber: dokumen pribadi.

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya. 

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah titik tumbuh atau meristematik, yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang dan ujung akar.

Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah penggunaan pupuk organik (selain pupuk organik, pertumbuhan juga dapat dipengaruhi faktor cahaya, silakan simak ulasannya pada artikel Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman).

 Contohnya kotoran babi. Pupuk kotoran babi banyak mengandung air dan lendir, bila terkena udara maka akan terjadi penguapan sehingga keadaanya menjadi keras. 

Dalam keadaan demikian peranan jasad renik sangat penting untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan tanaman. 

Pupuk kotoran babi padat mengandung unsur hara terutama  Nitrogen yang berperan dalam  memacu  pertumbuhan  tanaman  secara umum, terutama pada fase vegetatif, pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim,  dan  persenyawaan  lain.  

Hormon yang berperan adalah  auksin  dan giberelin    yang    berfungsi    sebagai    penyusun    protein,   perpanjangan    sel, dan meningkatkan  pembelahan   sel membentuk  daun  baru   sehingga jumlah  tangkai daun  yang dihasilkan berbeda. 

Oleh karena itu, pupuk organik sangat berperan dalam pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, serta menyokong pertumbuhan tanaman menjadi lebih subur.

Lalu, apakah kotoran babi adalah jenis pupuk organik terbaik? Ataukah ada opsi pupuk organik lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline