Lihat ke Halaman Asli

Angly M Sae

Guru dan Penulis

Pentingnya Zat Besi bagi Tubuh

Diperbarui: 24 Januari 2023   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenis makanan yang mengandung Zat Besi. Sumber: Freepik/Canva

Zat besi merupakan salah satu mineral sudah tidak asing didengar, baik oleh kaum terpelajar maupun khalayak umum. Zat besi (Fe) adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk hemoglobin pada sel darah merah. Zat besi juga berperan untuk membentuk beberapa protein yang penting bagi tubuh seperti myoglobin.

Zat besi (Fe) merupakan zat yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Zat besi juga merupakan salah satu zat yang "diizinkan" masuk ke otak karena otak tidak dapat menerima sembarang zat untuk masuk ke dalamnya. Tanpa zat besi, darah tidak dapat mengikat oksigen sehingga oksigen tidak dapat dibawa ke seluruh tubuh. Dengan begitu, tubuh akan mengalami hipoksia atau rendahnya kadar oksigen dalam sel.

 Zat besi ini sangat penting bagi semua orang dan pada semua rentang usia. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka oksigen tidak dapat tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan tubuh akan menjadi lemas, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, mudah mengantuk, perubahan mood yang tidak jelas, sakit kepala, hingga pingsan karena kekurangan oksigen.

Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan zat besi yang cukup. Namun, kelebihan (over dosis) zat besi dapat terjadi jika zat besi pada tubuh melebihi kadar yang diperlukan. Ketika tubuh kelebihan zat-zat tertentu, maka zat tersebut akan disimpan di hati untuk menjadi cadangan jika suatu saat diperlukan untuk tubuh. Jika tubuh mengalami kelebihan zat besi, maka zat besi akan disimpan di jantung, pankreas, dan terlebih lagi di hati. Namun, kelebihan zat besi dapat menyebabkan dampak negatif jika terlalu berlebihan dan tidak dapat dikelola dengan baik oleh tubuh. Kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan hati, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa penyakit kronis lainnya.

Jika tubuh sangat memerlukan asupan zat besi yang cukup, jenis makanan apa yang mengandung zat besi? Lalu, kapan waktu yang tepat untuk kita mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi?

REFERENSI

Hidayah, W., & Anasari, T. (2012). Hubungan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan STIKes YLPP Purwokerto, 3(02).

Sudargo, T., Kusmayanti, N. A., & Hidayati, N. L. (2018). Defisiensi Yodium, Zat Besi, dan Kecerdasan. UGM PRESS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline