[caption id="attachment_228802" align="aligncenter" width="600" caption="Sebuah cermin retak; bayangan masa lalu"][/caption]
Apa yang kita pikirkan dengan kata "cermin"? Rasanya kalau dijawab akan banyak sekali jawaban benarnya. Apalagi memang lebih mudah membenarkan daripada menyalahkan, karena membenarkan kan tidak perlu alasan. Apapun itu, cermin selalu menghasilkan ekspresi, imajinasi, emosi, dan pemahaman yang tergantung pada sisi mana cermin ini dilihat. [caption id="attachment_228803" align="aligncenter" width="480" caption="Ekspresi pada kaca; sebuah cermin diri"]
[/caption]
Cermin menghasilkan sebuah bayangan ilusi yang mirip dengan aslinya. Ini kunci pertamanya. Bayangan pada cermin ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Tiap hari kita selalu di depan cermin untuk melihat kembali bayangan diri kita. Mungkin tidak hanya bayangan yang kita inginkan, tetapi lebih dalam dari bayangan tersebut; sebuah ekspresi dan imaginasi tentang siapa kita sehingga akan menumbuhkan emosi dan melahirkan pemahaman tentang diri kita.
[caption id="attachment_228804" align="aligncenter" width="400" caption="Ketinggian di dalam air"]
[/caption] Cermin tidak selalu berbentuk fisik sebuah cermin. Karena cermin adalah semua yang mampu menghasilkan bayangan. Bisa berupa kaca, bahan yang mengkilap bahkan air. Cermin menggunakan kaca dan air yang diam bisa menghasilkan bayangan utuh atau disebut dengan pantulan sempurna. Ini menghasilkan bayangan kembar. [caption id="attachment_228805" align="aligncenter" width="600" caption="Matang dan membayang"]
[/caption]
[caption id="attachment_228806" align="aligncenter" width="600" caption="Tertambat namun tak diam"]
[/caption] Cermin bisa dihasilkan dari alas-alas atau latar belakang yang memantulkan bayangan yang menarik. Meski tidak sempurna namun tetap saja bisa dinikmati seperti pada bayangan buah di meja yang permukaannya halus. hal ini sama dengan bayangan benda di air yang bergerak. Hanya saja mungkin yang berbeda adalah arah dari garis-garis pemecah bayangan. Ada yang vertikal dan ada yang horisontal. [caption id="attachment_228807" align="aligncenter" width="600" caption="Mendung menuju horison"]
[/caption] Cermin melahirkan ide untuk menghasilkan bayangan baik sempurna atau tidak, maupun simetri atau tidak. Bayangan simetri menghasilkan gambaran kembar. Bayangan simetri dengan garis horison pada air dengan obyek-obyek pantai dan langit bisa memperkuat kesan suasana. Pemilihan warna dan obyek sebagai sebuah suasana tertentu menjadi semakin kuat dengan menggunakan cermin semacam ini. [caption id="attachment_228808" align="aligncenter" width="600" caption="Purnama dalam ilusi; Montase"]
[/caption]
Yah! Benar kata Ebiet G Ade; "Bercermin dan tetaplah bercermin". Itu agar kita mampu menghasilkan pemahaman tentang diri kita dan lingkungan di sekitar kita.
---------------- Ditulis oleh: Ki Suki Foto-foto adalah koleksi pribadi WPC 33 (Conceptual Photography)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H