Lihat ke Halaman Asli

Nasehat bagi Para Pendengki Jokowi

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saudara seiman, sudah azan Dhuhur unt waktu Malaysia, yuk kita ke masjid, jamaah penuhi masjid.

Saudara-saudara seiman, kita tahu Malaysia punya Jabatan Agama Islam Negeri, punya JAKIM Jabatan Kemajuan Islam, mereka ini sangat ketat mengontrol dan mengawasi beredarnya kelompok ekstrimis yg berusaha memecah belah ummat Islam dari dalam, dengan segala dalih dan caranya yg seperti ilmiyah, padahal itu berbahaya karena akan menjadi mesin saling serang antar sesama mukmin. Gerakan ekstrimis wahabi misalnya, Malaysia jelas, tegas melarangnya.

Kita di Indonesia, tidak. Hampir tidak ada saringan seperti itu, sehingga kelompok-kelompok ekstrimis ini bebas bermunculan, seperti jamur, ya dengan adil jg sy katakan begitu juga kelompok liberal. Karena tanpa saringan, maka jelaslah muncul keduanya ini. Apa yg terjadi, kita ini yang moderat, ditengah-tengah, mukmin yg baik yg tdk pernah terlibat konflik, mukmin yg selalu ingin berdamai, melihat rukun sesama kita adalah jadi korbannya, kita seperti bola yang ditendang sana tendang sini, dengan pendapat ekstrem, opini akstrem, prasangka ekstrem, dan lain-lain yang nilai kebenarannya diragukan... kita korbannya.

Silahkan saudara seiman, lihatlah buku-buku agama Islam, bagaimana Islam sangat ketat untuk mempercayai berita-berita hasutan, hingga tabayyun adalah kuncinya, membaca ulang, menelaah jika ragu, kita mencari konfirmasi kemudian menyimpulkan. Islam juga mengajarkan, kita berhak, sah mempercayai suatu tindakan seseorang dari apa yang kita lihat, baik melihat langsung, ya melalui video, ia berbicara langsung, kutipan-kutipan beliau. Oleh sebab itulah, ketika ada tuduhan zina, maka harus ada 4 saksi, dengan ketentuan ke empat-empatnya melihat semua kejadian tsb unt mengkonfirmasi kebenarannya, tidak ada dalil islam membenarkan suatu berita hanya dari opini, prangsaka buruk, bahkan fitnah. Ini ajaran Islami.

Ini contoh beberapa website yang akan membuat perpecahan diantara kita umat Islam, entah siapa yang mendanai, saudara-saudara akan jadi seperti bola:

http://www.voa-islam.com/
www.suara-islamcom/
http://www.arrahmah.com/
http://www.syababindonesia.com/

Ketika saudara baca, secepat kilat nafsu amarah bangkit, serasa tersepak kesana kemari, dicuci, disajikan berita2 ekstrem, memunculkan benih-benih kebencian. Saya menyarankan, boleh baca beritanya tetapi jangan percayai beritanya, sebelum betul-betul terkonfirmasi, bacalah berita dari website yang jelas megikuti undang-undang pers, atau berita-berita kutipan yang jelas sumbernya.

-----------

Ingat tidak, pak Qurasy selalu dibilang Syiah oleh web-web di atas. Padahal ketika ditanya langsung ke pak Qurasy ternyata salah. Apakah ini yg kita mau? berani memfitnah ulama.

Nah, ini juga Jokowi, dituduh Syiah, ni beritanya: http://politik.kompasiana.com/2014/03/19/istri-kang-jalal-untung-jokowi-itu-syiah-pak-jalal-jalan-terus-foto-642651.html

Apakah berita Jokowi syiah itu saudara percayai? hingga alhasil seperti pak Qurasy?... ataukah kita ingin mendapatkan konfirmasi dari pak Jokowi dulu?...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline