Lihat ke Halaman Asli

Anggyta Dwyono

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Budaya Populer Mengidolakan Thomas Shelby dalam Serial Peaky Blinders

Diperbarui: 4 Januari 2023   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disadari atau tidak, media digital terutama audio visual sudah lekat dengan kehidupan sehari-hari. Budaya menonton film ataupun serial seolah menjadi kebiasaan baru yang timbul di masyarakat. Salah satunya adalah serial Peaky Blinders dengan 6 season yang seolah tidak pernah kehilangan penontonnya. Bahkan muncul sebuah budaya baru dimana masyarakat khususnya anak muda mengimitasi gaya tokoh dalam series tersebut.

Peaky Blinders merupakan sebuah serial televisi Inggris dari saluran BBC Two mengenai keluarga mafia pada tahun 1919 di Birmingham, Inggris yang disutradarai oleh Steven Knight. Serial ini menceritakan tentang sebuah gangster yang dipimpin oleh Thomas Shelby dengan ambisi memperluas kekuasaannya, namun terancam oleh Inspektur Kepala Chester Campbell.

Berfokus pada tokoh utama dalam serial ini, Thomas Shelby dengan karakternya yang kharismatik dan kejeniusan yang dia miliki membuatnya terkesan nyata. Acting Cillian Murphy patut diacungi jempol, aktor satu ini berhasil memerankan sosok Thomas Shelby yang tidak banyak bicara dengan suaranya yang rendah namun tegas. Tak heran banyak anak muda yang menjadikannya sebagai panutan. Dan agaknya saya setuju dengan fakta tersebut, Thomas Shelby seolah menjadi sosok teladan yang sempurna.

Berbicara tentang Thomas Shelby tak akan jauh dari kata dingin dan blak-blakan dalam mengutarakan keinginannya. Namun gaya bicaranya yang terkesan sedikit dan hampir selalu tersemat kata umpatan membuat saya tidak setuju jika hal ini menjadi budaya di kalangan anak muda. Budaya barat tidak tepat ketika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masyarakat kita. Menurut saya pribadi, menjamurnya budaya meniru gaya bicara dalam serial Peaky Blinders sangat meresahkan. Percakapan sehari-hari lazimnya menggunakan pemilihan kata yang tepat, namun karena budaya populer ini seolah tak afdol  jika tak diimbuhi beberapa kata umpatan dalam Bahasa Inggris.

gbuijbkuh-63b5a5124addee10fb641802.jpg

Tak salah memang mengidolakan tokoh serial seperti Thomas Shelby, namun sebagai orang timur yang kental akan budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur harus mampu menyaring kebudayan barat. Mempraktikkan gaya bicara dalam serial tersebut bertolak belakang dengan kebudayaan timur, tidak pas sama sekali.

Beranjak dari hal negatif yang perlu dihindari ketika mengidolakan Thomas Shelby, tak bisa diragukan lagi bahwasannya dia adalah sosok yang jenius. Dia selalu mampu berpikir beberapa langkah di depan musuh-musuhnya. Alasan yang kuat mengapa Thomas Shelby digilai anak muda adalah cara berpikirnya yang visioner dan tepat sasaran. Tak pernah ada yang meleset, dia selalu mampu mengejutkan lawan-lawannya dan berakhir menang.

Satu kata yang bisa merepresentasikan Thomas Shelby adalah tenang, mengenalnya lebih dekat akan membawa penonton menuju keputusan bahwasannya dia adalah gangster yang mengedepankan diskusi sebelum menodongkan senjatanya. Ketenangan itu pula yang membuatnya berhasil menyiapkan strategi secara matang, terukur, dan tepat sasaran.

Menjadi pemimpin dalam keluarga Shelby, menempatkan Thomas Shelby dalam pilihan yang sulit. Segala bentuk keputusan yang dia ambil selalu berlandaskan kemaslahatan keluarganya. Tak jarang keputusan tersebut menimbulkan jurang karena kesalahpahaman diantara mereka, namun lagi-lagi Thomas Shelby yang ambisius akan selalu fokus dengan tujuannya. Hal ini juga digambarkan melalui aksinya yang tak pernah lelah membalaskan dendam atas kematian keluarganya. 

Membicarakan serial Peaky Blinders tak akan pernah ada habisnya, Thomas Shelby dan tokoh lainnya akan selalu mendapakan hati penggemarnya. Anak muda diharapkan bijak dalam memilih dan memilah tontonan. Peaky Blinders termasuk salah satu serial yang wajib masuk ke dalam list tontonanmu. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dan diaplikasikan ke dalam hidupmu, dan mungkin bisa dimulai dengan menonton serial ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline