Lihat ke Halaman Asli

Anggy Kartika

Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Contoh Aplikasi Penerapan Etika Utilitarianisme Jeremy Bentham dalam Praktek Binsis

Diperbarui: 22 Maret 2022   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jeremy Bentham adalah seorang filsuf berkebangsaan Inggris yang terkenal dengan pemikiran Utilitarianismenya, yaitu sebuah pemikiran filsafat yang menjadikan kegunaan, manfaat, dan keuntungan sebagai tolak ukur baik dan buruknya suatu tindakan.

Menurut ajaran Bentham, Utilitarianisme dapat melihat suatu tindakan perbuatan baik dengan mewujudkannya melalui tindakan yang dapat memaksimalkan utilitasnya. Baik, buruk atau adil tidaknya suatu perbuatan tergantung pada perbuatan itu sendiri, apakah dapat memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak.

Suatu Prinsip-prinsip dasar ajaran Jeremy Bentham adalah sebagai berikut :
1. Tujuan hukum adalah hukum dapat memberikan jaminan kebahagiaan kepada individu-individu baru orang banyak. Prinsip utiliti Bentham berbunyi "the greatest heppines of the greatest number".
2. Prinsip itu harus diterpkan secara Kuatitatif, karena kualitas kesenangan selalu sama.
3. Untuk mewujudkan kebahagiaan individu dan masyarakat maka perundang- undangan harus mencapai empat tujuan :
a) To provide subsistence (untuk memberi nafkah hidup)
b) To Provide abundance (untuk memberikan nafkah makanan berlimpah)
c) To provide security (untuk memberikan perlindungan)
d) To attain equity (untuk mencapai persamaan)

Contoh Aplikasi Penerapan Etika Utilitarianisme Jeremy Bentham dalam Praktek Bisnis, yaitu :

1. Seorang penjual beras dalam menjual berasnya memkai timbangan yang dimana timbangan tersebut dikurangi jadi beras yang dibeli menjadi lebih sedikit dengan harga yang sama. Itu tindakan yang curang dan sangat merugikan pembeli.

2. Seorang penjual kosmetik memakai zat zat berbahaya dalam produknya dan zat yang berbahaya sanagat memenahayakan kulit manusia, salah satunya yaitu kandungan merkuri dalam kosmetik tanpa adanya pengawasan atau resep dari dokter, akan tetapi masih saja banyak orang yang membeli kosmetik tersebut dikarenakan ingin memutihkan kulit dengan cepat karena merkuri dapat memutihkan kulit dengan cepat instan akan tetapi dalam jangan waktu pendek bahkan tidak panjang hasil finalnya akan berdampak buruk bagi kulit karena setiap hari pemakaian kosmtik tersebut semakin banyak dan berlebihan juga merkuri yang di pakai dikulit. Dan itulah hal yang salah bagi penjual maupun pembeli.

Menurut Teori utilitarianisme aktivitas bisnis yang baik itu dapat dilakukan dengan cara yang benar sehingga konsumen dapat memperoleh manfaat yang sesuai dengan keinginannya. 

Sebuah tindakan dikatakan benar apabila menghasilkan kebahagiaan, dan salah apabila menghasilkan penderitaan. Kebahagiaan yang dimaksud bukan hanya bagi pelaku, tetapi juga bagi orang lain yang terkena dampaknya. Utilitarianisme setuju bahwa tindakan yang baik adalah suatu tindakan yang menghasilkan manfaat manfaat yang sesuai dengan keinginan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline