Lihat ke Halaman Asli

anggun yzz

mahasiswa

Tradisi Suronan

Diperbarui: 12 September 2023   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam sebuah desa tentunya terdapat tradisi yang sudah melekat sejak yang dilakukan turun temurun sejak dulu, tradisi dalam sosiologi diartikan sebagai adat istiadat dan kepercayaan secara turun temurun yang dapat dipelihara. Apalagi pulau jawa yang sangat kaya dan erat akan kaitannya dengan fungsi simbolis dan juga kaya akan macam-macam budaya (chanda paramesti et al., 2023) Adapun ritual yang masih sangat melekat hingga saat ini seperti selametan, metoni, rebowekasan, suronan dan lain sebagainya. 

Disini saya akan membahas salah satu tradisi yang sudah sangat melekat di desa candisari kec.mranggen kab.Demak. Suronan merupakan sebuah Tradisi di malam 1 Suro atau ritual Suroan menitik beratkan pada ketentraman batin dan keselamatan. Karenanya, pada malam 1 Suro biasanya selalu diselingi dengan ritual pembacaan doa dari semua umat Islam yang hadir melaksanakannya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya mara bahaya.

Di Desa Candisari pada malam 1 suro biasanya melaksanakan selamatan yang merupakan sebagai bentuk ritual yang dilaksanakan Masyarakat setempat yang paling menonjol yang biasanya diisi dengan doa bersama (anis, 2014) . setelah melaksanakan doa bersama dilanjut dengan makan ambengan yang biasa dibuat per rumah satu ambengan, ambengan itu sendiri merupakan makanan yang terdiri dari tujuh macam sayuran yang di masak urap dan nasinya ditaroh di dalam kendil dan telur rebus, yang dimanakan setelah melaksanakan doa bersama setelah itu makan bareng diatas nampan, makannya yaitu ditukar dengan masakan rumah lain sehingga dapat menciptakan nilai sosial yang sangat erat pada Masyarakat dari kebersamaan melalui acara suronan tersebut. 

Selain itu terkadang juga melaksanakan pementasan wayang kulit, Wayang kulit merupakan kebudayaan yang menggambarkan nilai-nilai positif dan merupakan warisan budaya yang adiluhung, sehingga Tradisi Suronan turut andil dalam melestarikan wayang kulit sebagai warisan budaya bangsa. Selain itu, diwilayah lain juga mengadakan tradisi pembersihan keris atau barang-barang pusaka dari para leluhur.

DAFTAR PUSTAKA

anis, madhan. (2014). 525-Article Text-2014-1-10-20180417. Jurnal Seuneubok Lada, vol.2, 1--8.

chanda paramesti, olga, putu sudiarna, gusti, & suarsana, nyoman. (2023). 1819-1826. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2, 1--8.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline