Lihat ke Halaman Asli

Anggun Widya

Mahasiswa

Pentingnya Peran Keluarga untuk Kesehatan Mental Anak

Diperbarui: 23 Agustus 2023   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Keluarga merupakan bagian penting dalam hidup setiap individu. Baik ada maupun tidak, keluarga turut mengambil berperan dalam pengembangan diri. Keluarga menjadi panutan, tempat belajar juga tempat berpulang. Selain memastikan kesehatan fisik, keluarga juga berperan dalam menjaga kesehatan mental setiap anggota termasuk anak.

Melihat anak tumbuh dengan sehat, terkadang membuat keluarga tidak menyadari bagaimana kondisi kesehatan mental sang anak. Tidak jarang juga anak lebih memilih untuk memendam semua perasaan, keluh kesah dan masalahnya sendiri ketimbang bercerita pada keluarga. Padahal itu dapat menjadi awal mula memburuknya kesehatan mental. Hubungan keluarga yang buruk dapat menjadi faktor penyebab stress dan memburuknya kesehatan mental serta fisik. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga hubungan dan komunikasi antar keluarga.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak :

1. Memberi pujian pada anak

Membiarkan anak mengenal lebih banyak hal dan selalu memberi pujian atau apresiasi dapat membantu membangun kepercayaan diri seorang anak. Sebuah kalimat singkat atau pujian sangat berdampak baik untuk anak kedepannya. Dengan banyak pujian atau apresiasi yang ia peroleh, kedepannya anak akan memiliki lebih banyak keberanian dalam dirinya.

2. Menetapkan tujuan realistis

Banyak hal yang masih belum dimengerti oleh anak, akan tetapi anak membutuhkan tujuan yang realistis sesuai dengan ambisi dan kemampuanya. Disinilah peran keluarga dibutuhkan, keluarga dapat membantu anak dalam menetapkan tujuan realistis.

3. Jujur

Pada dasarnya anak akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu sangat penting membangun kejujuran sang anak, dimulai dari tidak menyembunyikan setiap kegagalan yang dialami. Dari sana anak tidak akan malu untuk bersikap jujur.

4. Hindari komentar sarkastik

Sangat penting untuk memahami perasaan seorang anak, terutama saat ia mulai merasakan kegagalan atau kekalahan. Anak mungkin akan merasa sedih dan berkecil hati, disaat seperti ini yang harus dilakukan sebagai keluarga adalah menghibur dan terus mendukungnya. Bukan justru memberi komentar yang dapat menyakiti perasaan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline