Lihat ke Halaman Asli

ANGGUN MIZWA ANUGERAH

Manajemen UPN "Veteran" Jawa Timur

Kontribusi Manajer dalam Ketahanan Nasional: Perspektif Bela Negara

Diperbarui: 19 Desember 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Ketahanan nasional merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan suatu bangsa dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di berbagai aspek kehidupan. Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, nilai-nilai bela negara menjadi semakin relevan untuk memastikan kesatuan dan keutuhan bangsa. Bela negara tidak hanya berbicara tentang kesiapan fisik menghadapi ancaman militer, tetapi juga mencakup upaya untuk mempertahankan nilai-nilai kebangsaan melalui kesadaran, kemauan, dan kemampuan berkontribusi secara aktif di berbagai bidang kehidupan. Dalam konteks ini, peran individu, termasuk manajer sebagai penggerak organisasi, menjadi sangat strategis dalam membangun ketahanan nasional.

Tantangan nasional saat ini mencakup ketidakstabilan ekonomi global, pergeseran nilai budaya akibat arus globalisasi, ancaman terhadap keutuhan ideologi, dan rendahnya kesadaran akan pentingnya kontribusi individu dalam pembangunan bangsa. Di sisi lain, perkembangan teknologi yang pesat menciptakan peluang sekaligus ancaman baru, seperti ancaman keamanan siber dan penyebaran informasi yang memecah belah. Dalam situasi ini, manajer yang memiliki posisi kunci dalam organisasi perlu menginternalisasi nilai-nilai bela negara sebagai landasan untuk mengelola sumber daya, menciptakan inovasi, dan memperkuat daya saing. Dengan pendekatan yang berlandaskan nilai kebangsaan, manajer dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat ketahanan nasional secara holistik.

Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan peran strategis manajer dalam mendukung ketahanan nasional melalui perspektif bela negara. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi pemimpin organisasi dalam menghadapi tantangan nasional yang terus berkembang.

HASIL

Peran manajer dalam mendukung ketahanan nasional melalui perspektif bela negara mencakup berbagai dimensi, mulai dari pengelolaan sumber daya manusia hingga peningkatan daya saing organisasi. Bela negara, sebagai upaya mempertahankan keutuhan dan kedaulatan bangsa, menuntut keterlibatan aktif manajer dalam menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan pada setiap tingkat organisasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui penerapan prinsip-prinsip kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam mengelola organisasi secara strategis.

Manajer sebagai Pilar Kebangsaan dalam Era Globalisasi

Manajer berperan sebagai katalisator yang dapat membangun kesadaran kolektif dalam organisasi mengenai pentingnya kontribusi terhadap bangsa. Misalnya, dalam pengelolaan sumber daya manusia, manajer dapat memastikan nilai-nilai kebangsaan, seperti kerja sama, gotong royong, dan integritas, terinternalisasi dalam budaya kerja. Lebih jauh, manajer juga memegang tanggung jawab untuk menjembatani visi organisasi dengan kepentingan nasional, seperti mendukung ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam konteks tantangan nasional saat ini, manajer memiliki peran strategis untuk merespons dinamika globalisasi, menjaga stabilitas internal organisasi, dan mengelola dampak transformasi digital. Misalnya, ancaman berupa disinformasi dan polarisasi sosial dapat diminimalkan dengan menciptakan komunikasi yang berbasis nilai kebangsaan dalam organisasi.

Peran Manajer dalam Menerapkan Nilai Bela Negara melalui Pendidikan, Kolaborasi, dan Teknologi

Kontribusi manajer dalam perspektif bela negara dapat diimplementasikan secara konkret melalui beberapa langkah. Manajer dapat mengintegrasikan nilai-nilai bela negara ke dalam pelatihan karyawan, seperti pelatihan kepemimpinan berbasis nilai kebangsaan atau program pengembangan keterampilan yang mendukung ketahanan ekonomi. Menginisiasi kolaborasi lintas sektor yang mendukung kemandirian ekonomi bangsa, seperti kemitraan strategis dengan usaha lokal atau inovasi berbasis kearifan lokal. Mendorong penggunaan teknologi yang beretika dan mendukung kepentingan nasional, seperti platform digital yang meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga keamanan data bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline