Lihat ke Halaman Asli

Agresi Amerika terhadap Irak dalam Operasi Pembebasan Ditinjau dari Teori Konstruktivisme

Diperbarui: 9 November 2022   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam studi kasus ini penulis menganalisis kasus menggunakan Teori Konstruktivisme. 20 Maret 2003 invasi AS ke Irak adalah masalah serius. Perang antara Amerika Serikat dan Irak merupakan perang yang timpang dan tidak seimbang dari segi kekuatan militer. 

Invasi AS memiliki efek buruk pada masyarakat Irak, termasuk kematian dan penurunan populasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kebijakan agresi AS terhadap Irak mencerminkan bahwa mengejar kepentingan nasional dan keamanan nasional adalah alasan utama keputusan AS untuk bertindak terhadap Irak. 

Dalam kaitan ini, AS telah memposisikan Irak sebagai pangkalan militer strategis di Timur Tengah untuk merebut ladang minyak dan hegemoni di Timur Tengah.

Perang terhadap Irak akan mengisolasi AS dari seluruh dunia, merusak upaya melawan terorisme, dan membunuh puluhan ribu warga sipil. Amerika Serikat menganggap tindakan invasi ke irak sebagai preemptive war yang di dasarkan pada serangan balasan kepada Irak atas dugaan keterlibatan dalam serangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline