Lihat ke Halaman Asli

Telaah Kurikulum dan Buku Teks, Materi Hasil Observasi, Meningkatkan Daya Pikir Siswa dengan Adanya Kekurangan, Mengembangkan Literasi pada Anak

Diperbarui: 9 Juli 2024   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dosen : Dr. Azizah M.Pd

Dalam melakukan observasi terdapat banyak yang kita temukan, memberikan pelajaran dan hal baru kepada siswa belum tentu bisa diterima oleh mereka, dari perubahan zaman sekarang memang teknologi semakin cangkih, hal itu membuat anak-anak minim untuk mengeksplor hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran. 

Dari hasil observasi ini, berusaha untuk memberikan materi dan juga suasana yang sangat nyaman dan mudah ditangkap. 

Kurikulum dalam pendidikan  terutama dalam buku teks hasil observasi, beberapa menyediakan  konsep-konsep penting untuk siswa mengembangkan bebrbagai keterampilan, tapi kurangnya fasilitas, kuranganya cara berfikir mereka, dari situlah kita mulai pendekatan dengan memperkenalkan hal-hal baru misal memberikan pelajaran dan juga bahan ajar yang dimana menarik perhatian mereka, yang dimana nantinya mereka bisa belajar sambil bermain.

Dalam menggunakan bahan ajar yang menarik contohnya amplop literasi dimana nanti siswa disuruh membuka dengan website itu salah satu bahan ajar yang menarik tetapi dibalik itu juga ada kekurangan di bahan ajar tersebut,  keterbatasan informasi: amplop literasi biasanya hanya memuat informasi yang terbatas tentang materi teks eksplanasi. 

Kurang interaktif:, amplop literasi umumnya bersifat pasif, sehingga siswa tidak memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan materi pembelajaran. Keterampilan pembuatan: Tidak semua guru memiliki keterampilan yang memadai untuk membuat amplop literasi yang menarik dan edukatif.

Setiap kekurangan tentunya ada kelebihan dan setiap kekurangan pastinya ada splusi dan saran. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, guru dapat menggunakan kombinasi media pembelajaran yang berbeda, seperti video literasi, amplop literasi, buku teks, dan diskusi kelompok. 

Guru juga dapat mengembangkan media pembelajarannya sendiri untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar siswanya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline