Teori empati Martin Hoffman berfokus pada perkembangan empati pada anak-anak dan bagaimana pengalaman empati berubah seiring waktu. Hoffman mengemukakan bahwa empati berkembang dalam beberapa tahap yang terkait dengan peningkatan kemampuan kognitif dan emosional anak.
1. Tahap Empati Pribadi (0-2 tahun): Pada tahap ini, bayi dan anak-anak kecil merespon emosi orang lain dengan cara yang sangat langsung dan tanpa pemahaman mendalam. Misalnya, mereka mungkin menangis jika mendengar orang lain menangis, karena mereka tidak bisa membedakan perasaan mereka sendiri dari perasaan orang lain.
2. Tahap Empati Yang Lebih Kognitif (2-4 tahun): Anak-anak mulai dapat memahami bahwa orang lain memiliki perasaan dan pengalaman yang berbeda dari mereka. Mereka mulai bisa merasakan empati yang lebih sesuai dengan situasi, seperti merespon teman yang kesakitan dengan cara yang lebih relevan.
3. Tahap Empati Perspektif (5 tahun ke atas): Di tahap ini, anak-anak mulai bisa melihat dunia dari sudut pandang orang lain dan merasakan empati yang lebih kompleks. Mereka bisa memahami perasaan orang lain secara lebih mendalam dan belajar bagaimana membantu atau memberi dukungan sesuai dengan situasi sosial.
4. Tahap Empati Moral (remaja dan dewasa): Pada tahap ini, empati berkembang menjadi pemahaman yang lebih abstrak dan terkait dengan nilai-nilai moral, seperti rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain dan kemampuan untuk merasakan empati untuk kelompok yang lebih besar, bukan hanya individu dekat.
Hoffman percaya bahwa empati adalah komponen penting dari perkembangan sosial dan moral, yang memungkinkan individu untuk berinteraksi secara lebih harmonis dan saling memahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H