Lihat ke Halaman Asli

Anggun muliana

Mahasiswa semester genap

Teori Kladistik

Diperbarui: 18 Maret 2022   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Sejarah

Kladistik berasal dari bahasa Yunani klados atau 'cabang'. Teori Kladistik pertama kali dikemukakan oleh Willi Hennig (gambar 1) pada sebuah buku di tahun 1950 namun tidak memiliki perkembangan sehingga pada tahun 1966 dilakukan terjemahan kedalam bahasa Inggris. Sehingga pada tahun 1970-an Kladistik sendiri telah bersaing dengan pendekatan sistematik genetik dan taksonomi evolusi. Kladistik bertujuan untuk mengklasifikasikan setiap organisme yang dihipotesiskan pada suatu golongan turunan umum paling baru (clades/kled).  Bukti dari dugaan sementara mengarah pada dua taksa atau lebih dengan dugaan sementara telah berevolusi pada nenek moyang mereka yang baru dan tidak berhubungan dengan nenek moyang yang jauh atau telah ada sejak awal. Teori Kladistik sering digunakan untuk  menyimpulkan pokok filogenetik dari data morfologi.

2. Kaedah Kladistik

Kaedah ini mengarah pada filogenetik dan kladogram dimana Synapormophis  atau watak yang dimiliki oleh beberapa taksa itu berasal dan bisa dilihat dari bukti pengelompokannya. Namun, Synapormophis dari watak leluhur tidak. Kladogram pada teori kladistik berbentuk pohon atau disebut dendogram yang mampu mewakili hipotesis atau dugaan antara hubungan filogenetik terbaik. Kladogram akan dianalisis dengan kaedah yang terdiri dari molekul, morfologi, etiologi atau watak lain yaitu Operation Taxon Unit (OTU) seperti gen, individu, populasi, spesies atau taksa yang lebih besar dan dianggap monofiletik sehingga analisis filogenetik menyimpulkan dari gambaran suatu kelompok yang keturunannya memiliki satu leluhur (clade/klad).

3. Filogeni dan Kladogram

Berikut ini merupakan contoh kladogram mengenai hubungan leluhur yang mencakup keadaan karakter kladistik

Kladogram di atas menunjukkan bahwa primata, rodentia & kelinci, buaya, burung dan dinosaurus menunjuk pada monofiletik atau berasal dari nenek moyang yang sama. Kladogram hiu dan ikan ray finneel diketegorikan polifiletik walaupun dikatakan mirip karena tinggal di lingkungan aquatik, bentuk morfologi yang hampir sama, bentuk tubuh torpedo (strimeline) namun mereka berasal dari nenek moyang yang berbeda. Parafiketik hampir sama dengan monofiletik tetapi hanya menuju pada leluhur yang terakhir seperti primata, rodentia dan kelinci.

4. Terminologi untuk keadaan watak atau karakter turunan 

Karakter turunan terdapat beberapa pembagian, diantaranya plesiomorphy atau karakter primitif yang dimiliki oleh nenek moyangnya. Sebagai contoh reptilia memiliki suhu tubuh tidak stabil (berdarah dingin) sedangkan aves  memiliki suhu stabil (berdarah panas) yang masing-masing telah diwariskan oleh leluhur mereka sendiri. Apomorphy adalah karakter baru atau inovasi karena telah berevolusi. Contohnya ular meskipun tidak memiliki kaki namun dia termasuk tetrapot (hewan berkaki empat). Homoplas dimana struktur karakteristik biologi nya mirip atau sama seperti mamalia dan burung, walaupun memiliki suhu badan yang tetap dan tinggi namun di kladogram menunjukkan nenek moyang mereka berbeda. Homologi memiliki kemiripan bentuk dan perilaku antara dua spesies dikarenakan kesamaan nenek moyang seperti 'sirip' pada lumba-lumba dan tungkai singa laut yang berasal dari leluhur mereka karena struktur biologis nya sama. Sinapormofik yaitu keadaan watak baru yang dikarenakan adaptasi baru sehingga menciptakan nenek moyang baru pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline