Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Metode Sistem Just In Time

Diperbarui: 5 November 2022   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut teman-teman apa sih yang dimaksud dengan Just in Time? Just In Time merupakan sistem produksi yang dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas total atau bisa dibilang produksi yang tepat waktu. Sistem ini dibuat untuk meminimalisir biaya produksi dan agar perusahaan tidak melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Itu sebabnya perusahaan menerapkan sistem ini agar perusahaan mempunyai strategi untuk dapat memenuhi keinginan konsumen baik itu dalam hal harga yang relatif murah, dan produksi yang dikirim secara tepat waktu atas permintaan konsumen.

Namun, untuk menjalankan sistem Just In Time tidaklah mudah, karena dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan membutuhkan persyaratan dan faktor yang harus dilaksanakan. Contohnya adalah tidak harus memiliki ketersediaan barang yang di butuhkan dalam produk yang di inginkan konsumen tetapi mampu menyelesaikan permintaan tersebut sesuai dengan waktu yang di inginkan konsumen, dapat menentukan tata letak perusahaan agar produksi dapat berjalan sesuai berurutan awal hingga akhir, menentukan karyawan yang ditempatkan untuk bekerja langsung. Syarat-syaratnya terdiri dari bagaimana organisasi perusahaan, bagaimana pelatihan tim dari perusahaan, cara penyederhanaan pekerjaan, sistem kanban dan masih banyak lagi.

Perusahaan tersebut akan memproduksi barang atau jasa ketika ada order dari konsumen atau pelanggan. Jika tidak ada permintaan, maka perusahaan tidak akan memproduksi atau membuat produk tersebut. 

Contoh perusahaan yang menggunakan sistem Just In Time adalah perusahaan Furniture Kantor. Mengapa? Karena toko furniture atau perusahaan furniture tidak akan memproduksi atau membuat furnitur sebelum pembeli membayar DP 50% - 80% atau bisa melakukan pembelian keseluruhan dengan membayar 100%.

Toko tersebut memanfaatkan metode sistem Just In Time untuk, :

1. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung,

2. Mengurangi ruangan atau gudang untuk penyimpanan barang,

3. Mengurangi pemborosan barang cacat atau rusak,

4. Mengurangi penggunaan mesin dan fasilitas mesin,

5. Pengendalian kualitas dalam proses, dan lainnya.

Perbedaan Sistem Just In Time dengan Sistem Tradisional adalah dari Kualitas sistem JIT kualitas gratis sedangkan tradisional membutuhkan biaya, Keahlian sistem JIT para pekerja adalah seorang ahli sedangkan tradisional seorang ahli dibantu oleh para pekerja yang melayani, Kesalahan sistem JIT belajar dan memperbaiki sedangkan tradisional tidak dapat dihindari dan harus diterima, Perbedaan dari Kesediaan, Ukuran lot, Antrian, Nilai Otomatisasi, Sumber pengurangan biaya, Aliran material, Fleksibilitas, Peran Over-head, Biaya tenaga kerja, Kecepatan mesin, Pembelian, Expenditing, Kebersihan, dan Horison.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline