Lihat ke Halaman Asli

40 Hari Bersama

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Rabu, sekitar pertengahan Desember tahun lalu, ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Mataram tengah berikhtiar untuk mencapai takdir-Nya. Lentingan kertas kecil dalam pipet berukuran senada, menjadi peta takdir ribuan mahasiswa tersebut. Tentu saja, setelah memilih sendiri lentingan kertas mana yang berjodoh dengan tangan yang menyelinap masuk dalam kaleng wadah kertas-kertas kecil itu.



Dan, inilah garisan takdir kami. Sebelas orang telah mengambil lentingan kertas yang bertuliskan sama. Desa Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Beranggotakan 6 orang cowok dan 5 cewek dari latar belakang fakultas yang beragam. Ada L. Eko Aprianto sebagai ketua kelompok (yang belakang hari kami panggil Bang Eko karena dia ternyata 1 tahun di atas kami), M. Reza Ardhi sebagai sekretaris, Mariatul Gibtiya Yulinda Sari selaku bendahara, dan 8 anggota lainnya yakni Rodia Rizky Pratama, Khaerutsani Aprian, Subhaan, Herlin Yuliani, Akhyar Rosidi, Suriani, Siti Rahmatullah, dan aku sendiri.



Ok, lets we see one by one…:)



*Lalu Eko Aprianto : Si Abang Gendut yang kocak abis. Berlatar belakang hukum (fakultas hukum), konsentrasi hukum pidana, sekaligus menjadi alasan kuat kami (aku) untuk memilihnya menjadi ketua rombongan kami. Sedikit kurang tegas namun memiliki selera humor yang cukup tinggi. Sifatnya yang dewasa manakala serius membuat kami merasa nyaman dibawah koordinasi si “bo bo ho” ini. Meski bukan yang tertua, tapi kami merasa seperti punya kakak (kakak tertua) yang melindungi kita semua. Dijamin deh, melihat wajahnya saja bakal bikin bibir mesem-mesem sendiri. Lucuuu… (jadi inget gaya Bang eko waktu bilang “Ahaaa”…:)



*M. Rezha Ardhi : hahaha… sempat tertawa sendiri ketika mengingat kekonyolanku. Awalnya, kukira “M” pada nama depan “si Brewook” ini merupakan singkatan untuk “Made”, nama khas orang hindu. Sangkaanku itu, tentu saja hanya karena ketika bertemu pertama kalinya, aku lebih mendengar aksen bahasa Bali yang kental sangaddd setiap ia bicara. Ketika kuceritakan kekonyolanku ini, si Reza (yang kemudian akrab kami panggil Ejha’) hanya bisa tertawa (tawanya khas, hanya satu orang yang bisa menirukan tawanya). Maka, mengalirlah cerita tentang asal-usul keluarganya. Pantas saja aksennya kental Bali.Barulah kutahu bahwa “M” pada nama depannya itu ternyata sama seperti muslim kebanyakan. Singkatan dari “Muhammad”. Ni orang suka maen PS. Kerjaannya, kalau nggak maen PS, ya tidur, atau gangguin kami yang cewek-cewek dan sesekali bantuin masak (tentu saja kalau lagi free alias nganggur di posko karena nggak ada kerjaan). Satu-satunya anggota cowok yang paling sering masuk area cewek. Jarang mandi pula. Hobinya ngoleksi photo terjelek dari tiap-tiap anggota. “Hallloooowww” merupakan salam khasnya ketika hendak memasuki area kami. Tapi, inilah yang bikin kita dekat sama dia. Bang Ejha’, maaf ya, kita udah ngerjain pas ulang tahunnya. Dan, makasii udah beliin cokelat ma terang bulan,,hehehe…:)

*Subhaan : nama yang cukup pendek dan aneh menurutku. Karena, biasanya Subhan tapi yang ini beda, “Subhaan”. Akrab kami panggil “Bang Aan”. Mahasiswa fakultas teknik sipil dan menjadi andalan kami untuk urusan garis-menggaris. Awalnya, lebih banyak diam. Tapi, seiring berjalannya waktu, Abang satu ini mulai ketularan cerewet dan sering tertawa (tertawanya gak lebar tapi^^). Tipe orang ‘talk less do more’ banget deh. Paling rajin kalau lagi ada kerjaan. Salah satu kakak yang kami tuakan selain Abang Eko.



*Khaerutsani Aprian :Hmmm…cukup kebingungan ketika hendak menulis tentang anggota kami satu ini. Aku harus meminta pendapat teman-teman cewek untuk bisa memiliki sedikit gambaran tentangnya. Akrab dipanggil Heru, anak Ekonomi jurusan Manejemen. Gelar kehormatan yang disematkan teman-teman untuknya adalah “Mr. Gorengan”. Pasalnya, ni anak selalu bawa gorengan kalau kembali ke posko. Lebih banyak diam dan suka menyendiri sambil dengerin musik. Kebiasaan paginya adalah duduk menyendiri menghadap jalan raya sambil menikmati secangkir kopi plus rokok. Sebenarnya tipe orangnya sangat peduli. Awalnya, kami mengira orang satu ini adalah sosok anak mami yang manjaaa abis (maaf, ini kesan awal, hehe). Tapi, yang lebih menonjol selama kebersamaan kita, ternyata dia jenis orang yang gak suka merepotkan orang lain. Selama masih bisa dikerjakan sendiri, dia tidak akan meminta bantuan orang lain. Sampai-sampai ketika sakit pun tak ada orang yang tahu.



*Rodia Rizky Pratama : Mentang-mentang anak teather, jadi paling full ekspresi. Segala sesuatu diekspresikan, tentu saja dengan embel-embel “lebay”. Secara kebetulan ia adalah jebolan Nurul Hakim, maka untuk urusan imam dan ngajar ngaji, ia dijadikan andalan. “Brengsyyyieeekk” pertama kalinya keluar dari bibir si ‘Phedophil” ini. Dan, saat ini istilah tersebut menjadi nama kelompok kami. Kelompok KKN Tanjung ’12 “brengsyyyiiieeek”.



*Akhyar Rosidi : Nah, ini dia salah satu ustadz andalan kita. Paling rapi dan paling cepat bangun pagi (walaupun bangunnya juga kesiangan,hehe). Si “Mr. comment” ini berasal dari Fakultas Pertanian, Jurusan Agrobisnis. Dan, menjadi andalan kami untuk menyelesaikan salah satu program kerja di bidang pertanian.Sesuai dengan julukannya di atas, Akhyar, memang selalu dan hobi berkomentar. Segala sesuatu wajib dikomentarinya. Bahkan, hal-hal yang sebenarnya tak perlu dikomentari, mendapat jatah komentar dari sang komentator sejati ini. Kadang, koment-nya yang kepanjangan sering bikin hati jengkel. Tipe manusia yang tidak mengenal kata “kemungkinan”. A ya A, tidak mungkin akan menjadi B apalagi C.



*Mariyatul Gibtiya Yulinda Sari : Pemilik nama paling panjang di kelompok kami. Aktif dan cerewet, tapi baik hati sekaligus anak kesayangannya pak Kades. Mendapat kepercayaan sebagai tukang “ngitung-ngitung uang” alias Bendahara karena melihat latar belakangnya sebagai anak Akuntansi yang suka ngitung “uang setan”, hehehe. Si “Ms. Ransel” ini paling cerewet dan suka ngambek kalau anak-anak cowok lelet dengerin permintaannya. Kadang berlaku “gila”, nyanyi-nyanyi sambil joged ala gado-gado kalau lagi stress di kamar. Pun tak jarang diam sambil sesekali menangis kalau lagi gak “mood”. Kalau sebelumnya saya pernah bercerita tentang orang yang paling bisa menirukan tertawanya si Mr. Brewok, maka Linda-lah orangnya. Keahliannya yang lain selain meniru tertawanya Reza adalah paling pintar menirukan gaya Bang Eko menari. Asli, mirip banged.



*Siti Rahmatullah : Si “Mama” dari fakultas MIPA jurusan paling menyeramkan, yakni Matematika. Termasuk salah satu orang yang dituakan dalam kelompok kami. Urusan rumah tangga alias masak-memasak, sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. Terasa sangat berbeda ketika dia ada dan tidak di posko. Makan menjadi seadanya dan tak teratur. Paling suka ipin-upin. Salah satu kebiasaanuniknya adalah berbicara manja dengan suara yang hanya dia sendiri yang bisa. Si Ms. Bubble yang ahli dalam hal tiru-meniru pun angkat tangan jika diminta meniru suara sang mama.



*Herlin Yuliani: Kalau mau cari kembaran kelinci dalam wujud manusia, ya si Herlin Yuliani inilah orangnya. Cewek imut yang akrab dipanggil Erlin ini memiliki prawakan kecil. Paling suka makan wortel dan Telur. Untuk itulah, gelar kehormatan yang kami berikan untuknya adalah Ms. Wortel. Berlatar belakang Biologi dan sempat aktif di PMR, membuat kami menjadikannya andalan tentang segala hal yang berbau kesehatan dan “kesakitan”. Kalau ada salah satu, dua, atau lebih anggota kami yang sakit, maka si Ms. Wortel inilah yang turun tangan. Selain penyuka Wortel, dia juga tak bisa lepas dari headset dan Hp Samsung putihnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline