Lihat ke Halaman Asli

Anggria FhaleviJelita

Universitas Andalas

Ranah Minang Bestari Adiwarna

Diperbarui: 8 Maret 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ranah Minang Bestari Adiwarna " Minangkabau Berpendidikan Luar Biasa"

Denai Unjuakkan Salam Jo Sambah,,Salam Taunjuakkan ka Urang Rami.( Saya tujukan salam dan sembah, salam tertuju untuk orang ramai)

Begitulah Adat Minangkabau, Tibo untuak batamu (datang untuk bertemu). Datang di sambuik dengan elok ( Datang di sambut dengan baik)

Siapa yang tidak mengetahui lagi Ranah Minang, atau yang biasa di sebut juga dengan Minangkabau. Minangkabau elok laku, tempat kelahiran, tempat menimba ilmu...

Ramo-ramo Sikumbang jati,,

Katik Endah pulang bakudo,,

Patah tumbuah hilang baganti,,,

Kaji lamo takana juo,,,

Sebagai Masyarakat Minangkabau Terlebih Para pemuda dan Pemudi nya yang lahir dan besar di ranah Minang,, Pasti Banyak atau sedikit nya,, Apa yang di pelajari di ranah Minang waktu kecil,, Walau Sudah besar pembahasan yang dahulu akan terus teringat,, begitulah pepatah Minang mengatakan " Patah tumbuah hilang baganti,, Kaji Lamo takana juo"

Sekilas Maulang kisah nan lamo ( Mengulang kisah yang lama)

Dalam sebuah ungkapan Minangkabau mengatakan bahwa"Barang yang sudah usang akan diperbaharui dan barang yang sudah lapuk akan diperkuat, di mana ungkapan tersebut menjadi dasar masuknya Islam sebagai penguat bahwa adat basandi syarak,,syarak basandi kitabullah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline