Lihat ke Halaman Asli

Alternatif Sumber Hara dari Batang Pisang

Diperbarui: 7 Februari 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang telah kita ketahui, unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, sehingga kebutuhan unsur hara bagi tanaman harus dipenuhi agar proses pertumbuhan tanaman baik serta menghasilkan produk yang berkualitas. Terdapat 2 golongan besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Perlu alternatif lain untuk menghasilkan sumber hara karena ketersediaan unsur hara di alam semakin berkurang akibat diserap oleh tanaman. Salah satu alternatif sumber hara bagi tanaman adalah batang pisang. Batang pisang mengandung 92,5% air; 0,35% protein; 4,4% karbohidrat; 135 mgr per 100 gr batang fosfor; 213 mgr per 100 gr batang kalium; dan 122 mgr per 100 gr batang kalsium. Kandungan selulosa pada batang pohon pisang cukup tinggi. Kandungan batang pohon pisang sebagian besar berisi asir dan serat.

Ternyata, batang pisang dibedakan menjadi 2 macam loh!. Yaitu batang asli dan batang semu atau palsu. Batang asli biasa disebut bonggol dan terletak di pangkal batang semu di bawah permukaan tanah. Pada bonggol pisang terdapat banyak mata tunas, tunas tersebut adalah calon anakan tanaman pisang. Selain itu, bonggol juga merupakan tempat tumbuhnya akar. Sedangkan batang semu terletak di atas permukaan tanah, tumbuh tegak dan kokoh, serta tersusun atas pelepah-pelepah daun.

 Alternatif sumber hara dari batang pisang dapat diolah menjadi pupuk organik cair. Tanah dan tanaman mudah untuk menyerap unsur hara dalam bentuk cair. Pupuk cair merupakan pupuk organik yang mudah diserap karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang sudah terurai. Pupuk cair dapat diaplikasikan di akar dan juga di daun karena akar dan daun memiliki kemampuan untuk menyerap unsur hara tersebut. Manfaat pupuk dari batang pisang antara lain sebagai pembentukan vegetatif tanaman yaitu terutama pada bagian batang, akar, dan daun, mempercepat proses fotosintesis, membentuk senyawa organik, dan merangsang perkembangan mikroorganisme dalam tanah.

Untuk membuat pupuk cair dari batang pisang, alat dan bahan yang digunakan adalah 1 kg batang pohon pisang, 200 g gula pasir, 3 liter air, pisau atau parang, tong/ember beserta tutupnya, dan karung bekas. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencacah batang pisang dan dimasukkan ke dalam karung. Kemudian gula pasir dengan air dilarutkan ke dalam ember dan diaduk hingga merata. 

Karung berisi potongan batang pisang dimasukkan ke dalam larutan gula kemudian ditutup selama 10 hari. Setiap satu kali sehari ember dibuka dan kemudian ditutup kembali rapat-rapat. 

Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan uap dari dalam ember. Jika pupuk sudah mengeluarkan bau seperti tape, maka bisa dikatakan berhasil, tetapi jika tercium bau comberan maka harus segera dibuang karena bisa dipastikan gagal. Langkah terakhir yaitu angkat karung berisi cacahan batang pisang. 

Air bekas rendaman tersebut merupakan pupuk organik cair yang bisa membantu menyuburkan tanaman, sedangkan cacahan batang pisang jangan langsung dibuang, melainkan dapat dijadikan pupuk kompos padat.

Cara pengaplikasian pupuk adalah dengan mencampur pupuk cair dan air dengan perbandingan 1:15 kemudian langsung saja disiramkan pada tanah sekeliling tanaman budidaya. Pupuk dapat digunakan 2 kali dalam sehari.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan memanfaatkan batang pohon pisang sebagai pupuk organik cair maka menambah nilai guna batang pohon pisang serta tentunya bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, selain itu pupuk ini juga mudah dalam pembuatan karena bahan yang digunakan mudah didapat oleh masyarakat.

Daftar Pustaka

Suprihatin. 2011. Proses Pembuatan Pupuk Cair dari Batang Pohon Pisang. Jurnal Teknik Kimia. 5(2):429-433.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline