Pagi merona dikala ufuk terselip rindu
Mantra nyanyian burung menepi dalam sendu
Embun yang kiranya berjatuhan, ternyata terganjal pada bebatuan angan
Oh...ini kiranyaaa
Hidup dalam nadi yang sudah mulai terhempas
Dalam pikiran yang berubah menjadi kamuflase yang rumit
Hawa menjadi sesak, tapi tak bisa berontak
Terus tertahan mengendap dalam lara
Oh...ini kiranyaaa
Berjalan pada aspal panas yang merobek hati
Mengelabuhi mata dalam dunia yang sunyi