Lihat ke Halaman Asli

DEVI NURANGGRAINI

seorang guru honorer

Sial

Diperbarui: 4 April 2023   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi merona dikala ufuk terselip rindu

Mantra nyanyian burung menepi dalam sendu

Embun yang kiranya berjatuhan, ternyata terganjal pada bebatuan angan

Oh...ini kiranyaaa

Hidup dalam nadi yang sudah mulai terhempas

Dalam pikiran yang berubah menjadi kamuflase yang rumit

Hawa menjadi sesak, tapi tak bisa berontak

Terus tertahan mengendap dalam lara

Oh...ini kiranyaaa

Berjalan pada aspal panas yang merobek hati

Mengelabuhi mata dalam dunia yang sunyi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline