Lihat ke Halaman Asli

Kebebasan Beropini pada Platform X Berujung Penggiringan Opini

Diperbarui: 20 Desember 2023   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pexels.com

Kebebasan berekspresi pada era digitalisasi

Era digitalisasi ini telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berekspresi. Dengan munculnya berbagai macam media sosial yang menjadi platform kebebasan beropini, memungkinkan bagi setiap individu menyampaikan pemikiran dan pandangan mereka kepada jutaan pengguna lain di seluruh dunia dengan cepat.

Platform seperti Twitter yang kini telah berganti nama menjadi X, memberikan panggung virtual di mana setiap orang memiliki akses untuk menyuarakan gagasan, berdiskusi terkait isu-isu terkini, dan berpartisipasi dalam menyuarakan hal yang terpendam. 

Dalam hal ini memungkinkan berbagai suara dan perspektif untuk bersatu. Meskipun kemudahan berekspresi ini memberikan ruang bagi kebebasan beropini, tantangan juga mengiringi dengan kebutuhan untuk mempertahankan norma-norma etika komunikasi. 

Ditambah lagi dengan tidak adanya kewajiban untuk menampilkan sosok asli dari penggunanya menjadikan platform ini memberikan ruang yang terlalu bebas untuk beropini. Tetapi, secara keseluruhan, aplikasi X dan era digitalisasi ini memberikan sarana yang luas bagi kebebasan beropini yang sebelumnya sulit diakses.

Aplikasi X juga memberikan fasilitas bagi para penggunanya untuk berdiskusi dan berdialog lintas budaya. Pengguna dapat dengan mudah mengikuti dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, membentuk komunitas virtual yang berpusat pada minat atau topik tertentu. Dengan demikian, platform ini menjadi wadah untuk pertukaran ide yang beraga serta mendukung pertumbuhan pengetahuan dan pemahaman terhadap perbedaan.

Namun, meskipun X menawarkan ruang dalam melakukan kebebasan berpendapat, hal ini juga menghadirkan tantangan baru. Informasi yang tersebar luas dalam waktu singkat dapat menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan bijak. Munculnya berita palsu dan penyebaran konten yang merugikan adalah risiko yang perlu diatasi untuk menjaga integritas informasi di platform ini.

Keberagaman suara di X juga menciptakan lingkungan di mana konflik dapat timbul dengan cepat. Perbedaan pendapat yang tajam dan diskusi yang intens dapat menciptakan ketegangan di antara pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan etika dalam berkomunikasi yang menghormati dan membuka ruang untuk dialog yang konstruktif.

Secara keseluruhan, X sebagai platform berperan sebagai agen pendorong kebebasan beropini di era digitalisasi. Meskipun tetap diiringi dengan tantangan-tantangan baru, kemampuannya untuk menghubungkan orang dari seluruh dunia dan memberikan suara kepada individu-individu yang sebelumnya mungkin tidak terdengar merupakan daya tarik utama pada platform ini.

Kebebasan beropini pada platform X tentunya semakin dipermudah dengan ketidakharusan para penggunanya untuk menggunakan nama asli mereka, dengan kata lain orang-orang bisa menjadi orang yang berbeda ketika ia berada di panggung virtual X. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline