Lihat ke Halaman Asli

Anggraini Fadillah

content writer | host podcast

Dari Optimisme ke Realitas: Bagaimana Mindset Membentuk Masa Depan Seseorang?

Diperbarui: 25 Desember 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seberapa penting sih, sebuah mindset dalam hidup seseorang? Tentunya, mindset memiliki kekuatan yang sangat besar dalam hidup seseorang karena menjadi sebuah pondasi yang merepresentasikan semua tindakan dan keputusan seseorang. Adanya mindset atau pola pikir yang positif pada akhirnya membentuk diri seseorang untuk yakin dengan kekuatan dirinya agar terdorong menjadi seseorang yang melampaui batas dalam hal-hal positif sebagai langkah-langkah konkret, yang mungkin awalnya seperti mustahil untuk dicapai.

Sebuah mindset yang benar dan bulat, justru akan memberikan ketahanan bagi seseorang dalam menghadapi segala kegagalan atau rintangan yang ada dengan memandang bahwa ketika ada hal-hal yang menjadi bagian dari proses untuk mencapai sesuatu itu akan menjadikan dirinya terbentuk untuk memiliki pembelajaran agar bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. 

Bahkan, lebih dari itu, mindset seseorang yang berusaha membuka dirinya terhadap peluang baru itu juga dapat memungkinkan bahwa seseorang itu dapat melihat bahwa ternyata banyak hal yang bisa dikelola dan dijadikan opportunity yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain sehingga dari berawalnya pikiran yang terbentuk itu, menjadikan diri seseorang itu menarik seperti magnet yang lambat laun bisa pelan-pelan fokus untuk percaya dan memvisualisasikan sebuah kesuksesan, sehingga pikiran itulah yang mendorong seseorang itu bertindak untuk menargetkan secepat mungkin tujuan yang ingin ia capai itu dapat terwujud.

Maka, dengan adanya mindset yang dipercaya oleh diri seseorang untuk dikelola dan dikendalikan dengan baik maka bukan hanya dapat membangun masa depan seseorang akan tetapi dapat mempersiapkan diri seseorang dalam menghadapi segala tantangan dengan lebih tangguh sehingga inilah yang menjadi sesuatu investasi penting dari bagaimana seseorang memperkuat mindset dalam hidupnya.

Mungkin, tidak semua orang memiliki mindset yang positif dan kuat sejak awal karena ternyata banyak juga orang-orang yang merasa minder atau insecure sehingga ia kerap kali membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, yang mana hal ini sering kali membuat mereka merasa tertinggal, merasa tidak cukup baik, bahkan kehilangan motivasi untuk bisa mewujudkan kesuksesan yang ingin ia capai. Dalam kondisi ini, kerap kali mindset seseorang tersebut mendapatkan pertentangan terhadap realitas yang dihadapinya, terutama ketika yang menjadi harapannya, tidak sesuai dengan kenyataannya. 

Oleh karena itu, optimisme yang terlalu tinggi tanpa disertai perencanaan dan adaptasi itu dapat menyebabkan kekecewaan yang kemudian dapat mendorong seseorang di titik menyerah dan putus asa. Namun demikianlah, bahwa yang perlu kita sadari bahwa adanya mindset itu bukan sesuatu yang statis, akan tetapi itu dapat dilatih dan dikembangkan sehingga sebagai manusia kita perlu menerima bahwa rasa minder atau putus asa adalah bagian alami dari perjalanan hidup sehingga daripada kita terjebak dalam perasaan tersebut, alangkah baiknya, kita bisa pelan-pelan belajar untuk memisahkan antara pencapaian orang lain dengan perjalanan kita sendiri tanpa membandingkan diri yang hanya bisa bermanfaat jika tujuan kita tercapai.

Pada intinya, hal itu menjadikan kita belajar untuk tidak menjatuhkan diri sendiri. Walaupun demikian, memanglah penting untuk kita pahami bahwa optimisme itu bukan berarti menutup mata terhadap realitas, akan tetapi melihat realitas dengan sudut pandang yang lebih bijak sehingga ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, maka mindset yang kuat akan dapat membantu seseorang menerima keadaan, mengevaluasi penyebabnya dan mencoba lagi untuk melakukan pendekatan dan strategi yang lebih baik.

Sehingga, ketika mindset kita sudah benar untuk mampu menerima bahwa kegagalan adalah memang bagian dari proses menuju kesuksesan dan bukanlah tanda berakhirnya kehidupan diri kita. Jadi, meskipun tidak semua orang memiliki mindset yang sempurna akan tetapi yang perlu kita garis bawahi adalah mindset yang sejati itu yaitu justru terletak pada kemampuan untuk bertahan, beradaptasi dan terus mau mencoba meskipun hal itu di luar dugaan sehingga dengan membangun mindset yang realistis dan fleksibel, kita selalu memerlukan adanya kunci untuk menjaga optimisme tanpa kehilangan pijakan pada kenyataan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline