Lihat ke Halaman Asli

Anggraini Fadillah

student at riau islamic university | content writer | host podcast

Mengapa Kesuksesan Perempuan Tidak Tergantung pada Kesuksesan Laki-Laki?

Diperbarui: 26 September 2024   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika beranjak dewasa banyak laki-laki yang ketika akhirnya mendapatkan kesuksesan maka mereka akan diagung-agungkan, sedangkan perempuan, ketika beranjak dewasa dan akhirnya mendapatkan kesuksesannya justru menjadi hal yang dikhawatirkan karena perempuan yang sukses itu dilabeli sebagai seorang perempuan yang akan banyak membuat laki-laki minder dan insecure karena kebanyakan perempuan seperti ini, katanya susah diatur dan punya pendirian sendiri, terkait dengan hal-hal yang tidak membawa manfaat untuk hidupnya.

Menurut saya, kenapa narasi ini kerap muncul di lingkungan masyarakat secara luas, tentu karena dari kecil perempuan itu didikte untuk jangan melebihi potensi laki-laki padahal seharusnya kita semua sama untuk mendapatkan hak dan kewajiban kita sebagai manusia terkait pendidikan, pekerjaan dan apapun halnya, baik itu perempuan atau laki-laki ketika ingin membangun dirinya menjadi seseorang yang lebih baik. 

Lalu, narasi lainnya muncul bahwa ketika perempuan sukses dengan berdiri di kakinya sendiri, banyak orang akan juga seolah-olah berhak menentukan keputusan hidup perempuan lain dengan mengatakan bahwa sebagai perempuan yang baik, seharusnya semua potensi yang ada di diri kamu itu harus dikubur agar tidak melukai pasanganmu karena kamu terlalu sukses. Kenapa ketika laki-laki minder dan insecure terhadap perempuan yang sukses justru yang harus disalahkan adalah perempuannya? 

Seolah-olah, ketika perempuan terlalu sukses itu adalah sebuah kesalahan, padahal harusnya itu adalah sebuah kebanggaan untuk banyak perempuan, yang harusnya tidak perlu iri dan dengki terhadap perempuan lain yang ketika masih muda punya potensi dan fokus terhadap pengembangan dirinya. Justru, banyak perempuan yang juga mengatakan bahwa perempuan yang terlalu sukses akan menjadi hal yang mengkhawatirkan karena ketika sudah memasuki dunia rumah tangga maka mau tidak mau perempuan harus berhenti dari dunia karier dan kesuksesan yang telah ia bangun. Kenapa harus berhenti dan kenapa tidak dilanjutkan saja?

Itu kenapa perempuan yang sukses, bisa berdiri di kakinya sendiri, itu harus memiliki pasangan yang laki-lakinya sudah secure terhadap dirinya dan tidak merasa minder ataupun insecure terhadap potensi besar yang ada dalam diri perempuannya. Tidak perlu merasa tersaingi dengan potensi besar yang ada dalam diri perempuan ataupun merasa tersaingi dengan hal-hal besar yang ada dalam diri perempuan karena dia bisa berdiri di kakinya sendiri justru jika laki-laki itu sudah secure terhadap perempuan yang sudah sukses maka justru sebagai laki-laki ia akan men-support apapun yang akan dikejar oleh perempuannya, begitupun sebaliknya apabila ia minder dan insecure karena ia tahu perempuannya punya potensi besar ia akan berusaha mematikan potensi besar yang ada dalam diri perempuannya dengan dalil bahwa perempuan harusnya di rumah dan tidak boleh berkarier.

Tapi kabar baiknya, saya sangat senang bahwa banyak sekali, sekarang laki-laki yang sudah secure terhadap perempuan yang sukses dan ketika menjadi pasangan, laki-laki tersebut tidak berusaha untuk mematikan potensi besar yang ada dalam diri perempuannya, yang malahan justru ia semakin mendukung dan membantu apapun mimpi, harapan dan cita-cita yang perempuannya inginkan walaupun mereka sudah berumah tangga sehingga jangan sampai rumah tangga jadi momok yang mengerikan bahwa ketika sudah menikah dan berumah tangga perempuan dilarang dan disuruh berhenti dari karier yang selama ini ia bangun dengan susah payah.

Laki-laki harus belajar untuk jadi seseorang yang secure dan dewasa, ketika nantinya pasangan kamu adalah perempuan yang sukses dan bisa berdiri di kakinya sendiri. Sekali lagi, perempuan yang sukses dan menjadi pasanganmu itu bukan seseorang yang perlu kamu saingi atau akan membuat kamu minder dan insecure justru harusnya sebagai laki-laki kamu perlu bersyukur dan bangga memiliki perempuan yang sukses karena semasa mudanya ia fokus belajar untuk mengembangkan diri menjadi seseorang yang lebih baik.

Dan nyatanya sebagai laki-laki bila pasangamu memiliki kesuksesan yang ada dalam dirinya itu justru kamu harus jadikan motivasi untuk kamu juga berkembang lebih baik bukan menjadikan hal itu sebagai bahan untuk kamu terluka egonya karena merasa perempuanmu sukses dengan dirinya sendiri. Tidak ada yang salah dengan perempuan yang sukses dan bisa berdiri kakinya sendiri karena mereka juga tetap tahu kodrat mereka sebagai seorang perempuan yang ketika dalam hubungan itu harus seperti apa, jadi jangan pernah takut bila perempuanmu itu sudah secure dan sukses terhadap dirinya karena pada hakikatnya mau sesukses apapun perempuan mereka tetaplah perempuan yang perlu untuk dilindungi, disayangi dan dijaga dengan baik karena naluriahnya sebagai perempuan memang demikian.

Tentu, harapan saya adalah akan banyak laki-laki yang secure dan dewasa sehingga memiliki pemikiran yang lebih open minded terhadap perempuan yang sukses dan tidak perlu merasa bahwa perempuan yang sukses itu adalah saingan. Oleh karena itu, tentu tidak ada pilihan lain untuk laki-laki sekarang agar lebih paham dan mengerti bahwa ketika perempuan memiliki kesuksesannya sendiri maka sebagai laki-laki kamu harus lebih sukses dari perempuanmu apabila memang dalam diri kamu selalu merasa bahwa hal itu membuat diri kamu minder dan insecure tapi bila memang kamu tidak masalah dengan hal demikian justru tidak perlu jadi permasalahan bila di kemudian hari itu jangan sampai jadi sebuah perdebatan. 

Tentu, pada intinya perempuan yang sukses dan laki-laki yang sukses dan mereka sama-sama sudah secure tidak menganggap bahwa potensi dari diri masing-masing itu adalah sebuah hal yang melukai ego diri sendiri karena justru ketika sudah sama-sama secure mereka akan saling paham dan tidak membatasi apapun yang menjadi tujuan pasangannya. Oleh karena itu, yang menentukan berjalannya hubungan itu adalah kamu dan pasanganmu bukan orang lain, jadi jangan pernah menyediakan kesempatan orang lain untuk masuk di dalam hubungan itu yang tentu sebelumnya telah kalian sepakati dengan memastikan secara tegas bahwa orang luar tetaplah orang luar, tidak ada hak untuk membuat keputusan dalam hubungan kamu dan pasanganmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline