Pagi itu, aku memainkan ponsel usangku kembali
Yang telah mati suri beberapa jam tadi
Aku mendapati kau, tersenyum lebar sungguh manis
Bersama kekasihmu yang ternyata temanku dulu hingga juga sekarang
***
Aku terkoyak, terpental, perih rasanya lukaku ditiup angin
Dengan baju dan celana sederhana, ala orang kaya yang tak mau riya
Aku siap memenuhi undangan pernikahanmu
Padahal, misiku ingin mengajakmu bersama kembali seperti janji kita dulu kala sama-sama lebih bersiap
***
Gincu berwarna tidak menyala telah ku goreskan di bibirku