Lihat ke Halaman Asli

ANGGRAENI PITALOKA

Mahasiswa Psikologi

MMD UB di Desa Bedali Adakan Kegiatan Sosialisasi Kebun Sayur Hidroponic dan Aquaponic

Diperbarui: 29 Juli 2023   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi (23/7/2023) Kelompok 209 MMD UB

 

Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Bedali oleh kelompok 209 Universitas Brawijaya, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang mengadakan program sosialisasi kebun sayur hidroponic dengan sistem wick dan Budikdamber sekaligus aquaponic pada masyarakat yang terdiri dari Bapak/Ibu Dusun Krajan (23/7/2023). Kegiatan sosialisasi bertepatan pada rumah warga yaitu rumah Bapak Kuswanto selaku Ketua RT 04 RW 01 Dusun Krajan, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Edukasi diberikan oleh 2 perwakilan anggota kelompok 209 MMD, yaitu Akhmad Wahyudianto dan Daffa Prinata. Pada kegiatan sosialisasi diawali dengan pemaparan dan pengedukasian mengenai kebun sayur hidroponic dengan sistem wick, yang mana menjadi sorotan di tengah perubahan iklim dan keterbatasan lahan pertanian. Dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi ayo beternak di rumah "Budikdamber & aquaponic"  perpaduan antara hidroponic dan akuakultur (budidaya ikan). 

"Setelah melakukan survey di Dusun Krajan khususnya RW 01, program kerja yang saya tawarkan sejalan dengan kondisi lingkungan masyarakat. Di mana, hidroponic sistem wick ini memiliki keunggulan, yaitu mudah diaplikasikan dan tidak memerlukan peralatan yang rumit. Memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai medianya." ujar Akhmad.

Sosialisasi Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) ditambahkan dengan sistem aquaponic adalah cara untuk membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember. Pada sosialisasi ini menjelaskan bahwa kelebihan sistem ini adalah dapat menghemat air tanpa listrik serta tidak membutuhkan ruang yang begitu luas. Inovasi ini dapat menjadikan pembudidayaan ikan dapat diterapkan pada setiap lingkungan yang memiliki lahan sempit. Praktik ini memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas untuk tetap bisa menikmati manfaat budidaya ikan dan pertanian berkelanjutan.

"Program kampung sayur RW 01 ini sudah saya impikan sejak lama, meskipun demikian belum dapat direalisasikan dan melalui ini saya berharap bisa terealisasikan dengan baik". Ujar Pak Chairul selaku Ketua RW O1 Dusun Krajan, Desa Bedali. Sejalan dengan hal tersebut dua sistem pertanian inovatif, mendapatkan perhatian karena efisiensinya dalam menghasilkan tanaman dengan meminimalisir penggunaan air dan tanah.

Sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya berkelanjutan bagi warga Rw 01 untuk merealisasikan program kampung sayur Rw 01, program yang kami sosialisasikan dapat menciptakan suatu kreativitas bagi para warga. Penggunaan lahan dapat lebih diminimalisir dan juga dapat meningkatkan pemahaman warga di Rw 01, sehingga para warga Rw 01 dapat menyebarkan tentang sistem hidroponic sistem wick dan Budikdamber sekaligus aquaponic. Kami harap sosialisasi ini dapat bermanfaat secara menyeluruh terutama pada Desa Bedali.

Sumber: Dokumentasi (23/7/2023) Kelompok 209 MMD UB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline