Lihat ke Halaman Asli

Video Ludruk sebagai Media Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia bagi Mahasiswa BIPA

Diperbarui: 4 Desember 2024   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

© 2024 Anggoro Abiyyu Ristio Cahyo, S.Pd., dkk.

Belajar bahasa sebagai upaya memahami tata bahasa atau menghafal kosakata. Untuk benar-benar menguasai sebuah bahasa, seseorang juga perlu memahami budaya di baliknya. Hal inilah yang menjadi dasar pengembangan video edukasi berbasis Ludruk, seni tradisional khas Jawa Timur, sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing).

Video ini dirancang dengan cara yang unik. Dialog dalam Ludruk telah dimodifikasi menggunakan bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh mahasiswa asing. Dengan cara ini, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan menyimak sambil mengenal budaya Indonesia. Cerita rakyat seperti Sarip Tambak Oso yang diangkat dalam Ludruk mengajarkan nilai-nilai luhur seperti keberanian, keadilan, dan cinta tanah air.

Mengapa Ludruk dipilih sebagai media pembelajaran?

  • Meningkatkan keterampilan menyimak: Dialog dalam video disusun agar sesuai dengan level kemampuan mahasiswa BIPA, sehingga mereka dapat berlatih memahami percakapan sehari-hari.
  • Memperkenalkan budaya Indonesia: Mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami tradisi, sejarah, dan nilai-nilai yang melekat pada masyarakat Indonesia.
  • Membuat pembelajaran lebih menarik: Seni pertunjukan seperti Ludruk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan.

Video ini bisa digunakan oleh pengajar sebagai media ajar atau ditonton secara mandiri oleh mahasiswa. Dengan mengintegrasikan bahasa dan budaya, pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna. Kami berharap karya ini dapat membantu mahasiswa BIPA mengenal Indonesia lebih dekat.

Video ini telah kami unggah ke Google Drive agar mudah diakses. Anda dapat menyimak melalui tautan di bawah ini. Mari bersama kita lestarikan budaya sekaligus mempromosikannya kepada dunia.

Tautan untuk Menyimak Video: https://drive.google.com/file/d/1ogfkWKu3r-Otba7qeREHb-FltDgZ98s8/view?usp=sharing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline