Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih Murid kepada Guru

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380727885429672288

Malam bulan purnama telah memiliki tempat tersendiri di PGB Bangau Putih. Maklum, perguruan silat yang berawal dari kegemaran Subur Rahardja akan ilmu bela diri ini pun lahir ketika bulan sedang purnama tanggal 25 Desember 1952 di Gg Angbun nomor 79 RT II/ RW VII Lebak Pasar, Bogor, dengan bidan Lima Macan Pulo.

Ketika itu Lima Macan Pulo yang terdiri atas Subur Rahardja, Tjio Wie Kwat, Lim Sin Tjoan, Kwee Hian Tjie, dan Lim Kie Gwan mulai merasakan kebutuhan untuk mengelola kegiatan pelatihan sehubungan dengan semakin bertambahnya jumlah anggota yang berasal dari dalam dan luar Bogor. Kelima orang yang piawai dalam olah silat tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah wadah dengan nama Persatuan Gerak Badan dan mengambil gambar Bangau Putih sebagai simbol.

Kemudian pada tahun 1953, PGB Bangau Putih mulai mengadakan perayaan Malam Bulan Purnama yang berlangsung setiap tanggal 15 (lima belas atau cap go dalam Bahasa Mandarin) pada bulan ke delapan (peh gwee) menurut penanggalan Tionghoa. Alasannya adalah pada bulan kedelapan, purnama-rembulan lebih besar daripada purnama-rembulan di bulan-bulan lainnya.

Inti dari perayaan Malam Bulan Purnama (Peh Gwee Cap Go) adalah terima kasih murid kepada gurunya. Saat Peh Gwee Cap Go yang pertama di Gg Angbun, para murid menyambut acara ini dengan, masing-masing dari mereka, membawa sebuah batu bulat sebesar kelereng untuk diletakan pada meja altar.

Batu-batu tersebut kemudian disusun melingkar di sebuah wadah yang berarti bahwa dalam diri setiap murid terdapat rasa persaudaraan yang erat. Bentuk batu yang bulat sebesar kelereng mempunyai makna bahwa dalam diri anggota memiliki kebulatan tekad untuk berlatih dengan sungguh-sungguh di PGB Bangau Putih. Hal ini menunjukkan bahwa perguruan silat PGB Bangau Putih memang memberi porsi yang besar bagi persaudaraan dan ketekunan dari mulai awal berdirinya sampai dengan usianya yang ke-60 tahun.

Setelah melalui masa-masa sulit dan jeda yang cukup panjang, tepatnya pada tanggal 9 Juni 1969, untuk pertama kalinya PGB Bangau Putih mengadakan latihan kembali di Kebon Jukut no. 1, Bogor. Pada perayaan Malam Bulan Purnama tahun yang sama, standardisasi gerak dibuat. Sejak saat itu pula Peh Gwee Cap Go selalu diadakan di Pusat Perguruan Silat PGB Bangau Putih sampai sekarang.

Oleh karena Peh Gwee Cap Go adalah saat bagi para murid PGB Bangau Putih untuk berterima kasih kepada Guru atas ilmu dan bimbingannya maka tidak mengherankan bila persiapan perayaan Malam Bulan Purnama pun melibatkan segenap anggota perguruan sehingga keadaan di rumah perguruan menjadi lebih ramai dan lebih sibuk dari biasanya. Perayaan Malam Bulan Purnama PGB Bangau Putih tahun 2013 berlangsung pada tanggal 19 September 2013 dengan mengambil tema: "Jangan Takut Timbulnya Pemikiran, Takutlah pada Keterlambatan Memperhatikannya". Acara diwali dengan ritual penyalaan lilin, pembacaan Mukadimah Guru Besar, Sumpah Perguruan, minum teh, menyantap bubur, pemberian hadiah, demonstrasi gerak, dan ditutup dengan diskusi tentang tema yang diangkat. (dari berbagai sumber) Sumber foto: Dokumentasi A. Jalil (fanpage PGB Bangau Putih Indonesia)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline