Lihat ke Halaman Asli

Cara Merawat Bayi Kucing menurut Dokter Hewan

Diperbarui: 10 Maret 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Halo sobat pecinta kucing. Sering kali kita dijumpai dengan kondisi dimana kita harus memelihara bayi kucing di rumah. Baik karena kita sengaja ingin memelihara bayi kucing atau karena bayi kucing ditinggal mati oleh induknya. Kondisi ini perlu kita waspadai dan perhatikan karena periode kitten atau bayi kucing merupakan periode yang rawan terserang penyakit. Dibawah ini, merupakan kiat-kiat penting untuk merawat bayi kucing menurut dokter hewan.


1. Pastikan bayi kucing mendapatkan asupan susu kucing.

Cara memelihara kucing kecil yang pertama adalah perharikan asupan susu. Susu kucing adalah susu yang berasal dari induk kucing. Susu kucing  berperan sangat penting karena mengandung nutrisi yang sangat sempurna untuk proses pertumbuhan dan perkembangan bayi kucing. Susu kucing mengandung zat-zat kekebalan tubuh yang diwariskan ke anaknya melalui air susu. Namun, apabila bayi kucnig tidak mendapatkan air susu langsung dari induknya, maka dapat diberikan opsi lain dengan mencari ibu susu pengganti atau memberikan milk replacer atau susu kucing. Pemberian milk replacer diberikan setiap 4 jam sekali 3,3 mL. Untuk lebih jelasnya, dapat melihat pedoman pemberian susu kitten disini ya.

2. Jangan berikan susu bayi atau susu kental manis untuk kucing

Susu bayi manusia mengandung laktosa yang sulit dicerna oleh kucing. Kucing tidak memilki enzim laktosa untuk mencerna laktosa yang terdapat pada susu bayi. Apabila dilihat dari komposisinya, susu bayi manusia berasal dari susu sapi yang memiliki kadar laktosa dan jenis laktosa yang berbeda dengan yang ada di susu kucing. Sedangkan, susu kental manis sebagian besarnya mengandung gula. Pencernaan bayi kucing belum dapat mencerga gula dengan baik. Apabila bayi kucing tetap diberikan susu bayi manusia atau susu kental manis, maka akan menyebabkan diare hingga kematian. Ada berbagai macam rekomendasi milk replacer untuk kucing yang mudah ditemukan di petshop maupun marketplace.  

3. Memperhatikan tempat tinggalnya

Bayi kucing normalnya selalu tidur bersama induknya. Tubuh induknya yang hangat melindungi bayi kucing dari kejadian hipotermia karena kitten belum bisa mengatur suhu tubuhnya seoptimal kucing dewasa. Apabila tidak ada induk, letakan bayi kucing diatas tempat yang diberikan alas hangat (handuk misalnya) dan disinari menggunakan lampu setiap hari sampai usianya kira-kira 1 bulan. Jangan meletakan bayi kucing dibawah lantai tanpa alas dan pencahayaan.  Jemur bayi kucing setiap pagi selama 10 menit dibawah sinar matahari pagi.


4. Berikan stimulasi si kecil untuk dapat BAB dan BAK

Cara memelihara bayi kucing selanjutnya adalah memberikan stimulasi untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Induk kucing, selalu menjilati anaknya terutama dibagian anus. Ini merupakan stimulasi untuk si kecil agar ia dapat mengeluarkan BAK dan BAB. Lakukan hal ini dengan memberikan pijatan lembut kepada sikecil menggunakan tissu untuk membantu urin dan feses keluar.  

5. Jagalah kebersihan tempat tinggal bayi kucing

Menjaga kebersihan tempat tinggal bayi kucing adalah hal yang perlu diperhatikan. Kondisi lingkungan yang basah, lembab, dan gelap merupakan kondisi yang disukai oleh bakteri dan virus. Oleh karena itu, selalu bersihkan kandang bayi kucing karena bayi kucing belum memiliki kekebalan tubuh yang optimal. Jauhkan kandang dari tempat-tempat yang berbahaya yang dapat dijangkau oleh predator, seperti tikus, ular, dsb.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline